Sebelum berpuasa, umat muslim harus memperhatikan kondisi kesehatan, terutama anak-anak. Selama ini orang tua biasanya melatih anak untuk berpuasa sejak dini.
Rata-rata, sebelum anak berusia sepuluh tahun. Banyak anak di atas sepuluh tahun sudah menginjak akil balig. Itu berarti, mereka wajib berpuasa.
Spesialis anak RS Petrokimia dr Erica Jahja SpA menuturkan, sebelum membiasakan anak untuk puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya, kadar gula pada anak.
Jika kadar gula darah tidak terpantau, dikhawatirkan anak akan jatuh pingsan saat menjalankan puasa. Orang tua perlu mengetahui gejala awal yang dirasakan sang buah hati.
Erica menyebutkan, salah satu gejala penurunan kadar gula darah, yakni gemetar disertai keringat dingin. Selain itu, muncul pusing dan mata berkunang. ’’Jika dibiarkan, bisa jatuh pingsan,’’ tuturnya, dilansir JawaPos.com.
Erica menambahkan, masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak adalah batuk pilek. Namun, penyakit itu biasanya disertai demam. Hal itu mengakibatkan kondisi kesehatan si anak menurun.
Jika sedang demam, dia menyarankan untuk tidak berpuasa. Alasannya, metabolisme tubuh akan meningkat saat demam. ’’Otomatis, kebutuhan metabolisme tubuh ikut meningkat,’’ ujarnya.
Selain itu, kebutuhan carian tubuh akan meningkat 12 persen saat terjadi demam. Jika anak dipaksa untuk berpuasa, dikhawatirkan terjadi dehidrasi.
’’Itu terhitung setiap ada peningkatan satu derajat celcius pada suhu tubuh saat demam,’’ jelasnya.(JPG)