MAKKAH – Sebanyak 212 kloter jemaah haji Indonesia gelombang pertama telah terbang ke Tanah Air sejak 17 30 September 2016. Jemaah asal kloter 14 Embarkasi Batam (BTH 014) menjadi kloter terakhir yang pulang dan sekaligus menandari berakhirnya pemulangan jemaah haji dari Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah).
“Tepat pukul 21.50 WAS, Jumat 30 September 2016, kloter terakhir gelombang I, yaitu: Kloter BTH 14, dengan jumlah jamaah 444 orang termasuk petugas kloter telah lepas landas dari Bandara King Abdul Jeddah ke tanah air,” terang Kepala Daker Airport Jeddah – Madinah Nurul Badruttamam, Jumat (30/09) malam, seperti dilansir Kemenag.
“Mereka adalah jemaah yang berasal dari Sintang, Sekadau, Kayong Utara dan Sambas Kalbar. Dijadwalkan mereka akan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam Kepri, Sabtu 1 Oktober 2016, pukul 10.50 WIB,” tambahnya.
Menurut Nurul, dari 212 kloter gelombang pertama yang telah diterbangkan ke Tanah Air, total ada 86.564 jemaah yang sudah pulang, termasuk para petugas kloter. “Alhamdulillah proses layanan dari awal hingga akhir pada fase pemulangan gelombang I berjalan lancar tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya.
Berakhirnya fase pemulangan gelombang pertama langsung dilanjutkan dengan pemulangan jemaah haji gelombang kedua dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jemaah asal Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, dan Surabaya yang tergabung dalam kloter 35 Embarkasi Surabaya (SUB 35), terbang hari ini, Sabtu (01/10) pukul 03.25 dini hari. Mereka dijadwalkan akan mendarat di Bandara Juanda Surabaya pada pukul 17.30 WIB.
“Berbeda dengan di Bandara KAAIA Jeddah, jemaah tidak mendapatkan katering saat di Bandara AMAA Madinah, karena jarak dan waktu tunggu yang tidak terlalu lama. Perjalanan dari Hotel/Pemondokan sekitar 30-45 menit untuk sampai di Bandara AMAA Madinah,” jelasnya.
“Lima jam sebelum lepas landas, jemaah harus sudah berada di Bandara AMAA Madinah,” imbuhnya.
Sebagaimana gelombang pertama, jemaah haji Indonesia yang pulang dari Madinah juga harus mentaati aturan tentang berat maksimal koper bagasi, yaitu 32 kg. Selain itu, jemaah juga dilarang memasukkan air zam-zam ke dalam koper. Adapun berat maksimal tas tentengan maksimal adalah 7 kg.
“Ketika jamaah sudah sampai di Bandara, pihak Saudia dan Garuda Indonesia tetap akan sweeping barang bawaan yang akan masuk ke dalam kabin,” tandasnya. (mkd/PinmasKemenag/Aas)