KEHIDUPAN ranjang mayoritas menjadi pemicu terjadinya perceraian. Hal itu pula yang terjadi pada Yono (33) yang berstatus bujangan setelah menikahi janda beranak satu, Yeni (40), keduanya nama samaran. Yono nyaris mengajukan permohonan cerai, lantaran sering dibuat bad mood ketika berhubungan intim dengan Yeni. Masalahnya, Yeni selalu ogah-ogahan ketika diajak pemanasan. Terutama, permintaan Yono untuk berciuman bibir yang sudah menjadi mainannya sejak masa-masa pacaran.
“Saya kesal sama istri. Tiap gituan, istri enggak pernah mau ciuman. Enggak ngerti, pokoknya kalau saya sosor bibirnya pas pemanasan atau lagi gituan pasti menghindar,” keluhnya. Jangan buruk sangka dulu, mungkin mulut Mas-nya kali yang bau. Hehehe, bercanda Mas.
Tak hanya itu, Yono juga mengeluhkan gerakan Yeni yang kaku setiap kali bercinta. Tak banyak goyah dan posisinya tak pernah berubah, hanya terlentang pasrah. Situasi itu membuat Yono hanya bisa menggunakan satu jurus, yakni jurus tiarap alias tengkurep up and down.
Sementara Yono yang memang mempunyai sifat agak sedikit nakal dan hobi nonton si Unyil (blue film), inginnya selalu berfantasi dan penuh gaya. Ya gaya miring lah, sambil duduk lah, berdiri sama kaki, sampai basah-basahan di kamar mandi. Namun, dengan hanya posisi saling membelakangi. Yakni, Yeni membelakangi kasur, demikian pula dengan Yono yang membelakangi langit-langit membuatnya manyun dan selalu ingin cepat-cepat menuntaskan adegan. Sikap Yeni itu, ternyata selalu membuat Yono tidak merasa nyaman. Sedikit demi sedikit sikap itu membuat kadar rangsangan kejantanan Yono terus berkurang.
“Kalau sikap istri sudah seperti itu di ranjang, bawaannya bete. Saya juga kan ingin puas, enggak hanya lemas,” ujarnya. Widih, apanya yang lemas? Ya sudah, saya kasih puas nih, Puas puas! Manusia itu tidak akan pernah ada puasnya Mas.
Awal pertemuan Yono dan Yeni terjadi begitu singkat. Yono yang berprofesi sebagai wiraswasta kepincut dengan Yeni sejak pandangan pertama tiga tahun silam. Meski masih berstatus honorer, profesi Yeni terbilang cukup strategis, yakni sebagai staf medis di sebuah intansi kesehatan di Pandeglang.
Begitu pula dengan Yono yang penghasilannya bisa mencukupi untuk menghidupi anak istri. Seketika itu, Yono langsung melakukan penelusuran dan mencoba mencari tahu soal pribadi Yeni.
Melalui teman dekat Yeni yang juga kenal dengan Yono, terungkaplah bahwa Yeni masih single KW alias janda anak satu yang ditinggal suaminya meninggal dunia. Mengetahui kebenaran itu, tak butuh waktu lama bagi Yono untuk mendekati Yeni. Dengan wajah Yeni yang manis, kulit mulus, dan bodi yang aduhai di balik kerudungnya, status janda yang disandang Yeni pun tak dihiraukan. Padahal, Yono juga lumayan ganteng sih.
“Pokoknya, istri saya itu tipe gue banget. Saya kan sukanya yang putih terus bohai. Enak kayaknya kalau dilukis,” ujarnya. Apaan tuh? “Dipeluk and kiss,” jawabnya. Uhhh, mau dong!.
Yono yang waktu itu masih berstatus bujangan memang sedang mencari jodoh, secara kebetulan bertemu dengan Yeni yang juga sudah siap lahir batin untuk membuka lembaran baru. Apalagi, lama sudah Yeni menyendiri sehingga sudah pasti tak sanggup menahan lebih lama lagi.
Cocok. Sampailah mereka pada prosesi lamaran hingga pernikahan. Beruntung, kedua pihak keluarga tidak ada yang menentang sehingga pernikahan mereka berjalan lancar.
Namun, dari semenjak menikah, hasrat Yono tak pernah terpuaskan oleh Yeni. Itu lantaran sikap Yeni, mulai dari malam pertama hingga memiliki tambahan satu anak dari darah Yono, tak pernah berubah. Ciuman yang selalu didambakan Yono dari Yeni tak pernah kesampaian. Kondisi itu, pernah membuat Yono kepikiran untuk mencari pelampiasan.
“Kalau inget pas itu, saya suka minder. Takutnya, ia nikah sama saya karena terpaksa. Padahal enggak cinta,” ujar Yono merendah.
Enggak begitu juga Mas, pasti sikap Mbak Yeni begitu punya alasan kuat. Apalagi, Mbak Yeni kan orang kesehatan, siap tahu yang begituan menurut dia tidak sehat. Bisa saja kan?
“Ya, kalau positifnya saya juga pernah berpikir ke arah situ sih,” sanggahnya.
Mungkin sudah menjadi kebiasaan atau memang hobi, Yono termasuk tipikal suka gonta-ganti pacar alias playboy. Setiap bermesraan, bisa menghabiskan berjam-jam hanya untuk sekadar beradegan ciuman. Bahkan, sampai bibir kering kerontang.
“Kalau sudah ciuman, suka saya hayati dan nikmati benar. Kayaknya semua laki-laki juga gitu,” candanya.
Yono sempat ingat kalau dulu salah satu pacarnya sempat menolak berciuman dengan alasan mulut Yono pekat akan bau rokok. Yono memang termasuk perokok berat sejak ia masih duduk di bangku SMP. Sehari bisa menghabiskan dua sampai tiga bungkus. Nah, pada kasus Yeni yang sering menghindar juga, sempat tersirat akan alasan itu.
“Tapi, ini lain Mas. Saya sadar mulut bau rokok, makanya, saya suka makan perman dulu sebelum main, istri juga tahu,” katanya. Terus kenapa ya?
“Nah itu dia, saya juga enggak tahu. Istri juga kalau ditanya jawabnya ‘ah biasa saja, kamu saja yang terbawa perasaan’. Kan jadi bingung sayanya,” terangnya. Udah, kesal-kesal mah cium aja bokong kuda. Lumayanlah.
Yono yang begitu cinta kepada Yeni hanya bisa setia dengan memendam terus rasa kesalnya. Pernah tersirat untuk berpisah, khawatir Yeni memang sebenarnya tidak cinta kepada Yono. Namun, sikap Yeni sedikit pun tidak menunjukkan ketidakbahagiaan.
Selama di rumah, Yeni termasuk istri yang baik, penurut, tak pernah marah, serta sayang sama keluarga. Bahkan, tak pernah sekali pun Yeni menolak setiap diajak berhubungan dalam keadaan apapun. Meski Yeni sedang capek sehabis pulang kerja. Terlebih, tiga tahun sudah mereka membina rumah tangga dan Yeni sudah memberikan keturunan, lengkap sudah.
“Pokoknya sempurna deh. Hanya itu saja sih yang jadi pertanyaan saya yang tak pernah ada jawabannya sampai sekarang,” tandasnya. Sudah jalani saja Mas. Ntar juga ada waktunya Yeni bicara. “Ya, semoga aja,” harapnya. Amin. (Nizar S/Radar Banten)








