SERANG – Calon Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengajak masyarakat Banten, terutama pada siswa, untuk menghindari dan menjauhi tindakan bullying di sekolah. Bullying dinilai sebagai tindakan tidak terpuji yang bisa berupa menyakiti dalam bentuk fisik seperti memukul atau bentuk verbal berupa menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar.
Menurut Andika, saat ini kebanyakan tindakan bullying terjadi di lingkungan sekolah. Mereka yang melakukan bullying adalah sekelompok anak yang aktif. “Akibat aktivitas bullying, anak kita akan menjadi tertekan, ketakutan, dan stres untuk melakukan aktivitasnya secara normal,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Andika menjelaskan, bentuk paling umum dari bentuk penindasan atau bullying di sekolah adalah pelecehan verbal. Bisa datang dalam bentuk ejekan, menggoda, atau ledekan dalam penyebutan nama. “Jika tidak diperhatikan, bentuk penyalahgunaan ini dapat menjadi tindakan secara fisik,” tandasnya.
Saat ini, kata Andika, aktivitas bullying juga terjadi di media sosial dengan revolusi elektronik yang mudahnya akses teknologi. Oleh karena itu, menurutnya, perlu penanaman kurikulum yang memandu psikomotorik anak bahwa bullying bisa membahayakan. “Suasana kekeluargaan di sekolah antar-murid dan guru harus dibangun,” ujarnya,
Menurut Andika, Guru Badan Konseling (BK) harus aktif agar anak harus terbuka atau mau bercerita dengan apa yang dialaminya. “Mari kita membangun pemahaman yang utuh akan bahaya bullying. Ini harus kita lakukan terus menerus. Ini juga bagian dari program revolusi mental sejak dini pada anak,” ujarnya.(*/RB)