CILEGON – Praktik prostitusi di tempat kos di Kota Cilegon diduga semakin marak. Tak hanya malam hari. Siang bolong pun perbuatan asusila itu mudah ditemukan.
Kemarin (22/11), puluhan petugas gabungan Satpol PP, Polres Cilegon, dan Kodim 0623 Cilegon menyisir sejumlah tempat kos di Kecamatan Cilegon dan Cibeber. Petugas memulai operasi kontrakan di belakang kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon. Satu per satu penghuni kontakan diminta menunjukkan kartu identitas.
Hasilnya, sebanyak enam pasangan mesum diamankan. Mereka selanjutnya didata di kantor kecamatan. Selain itu, dua orang pelajar yang berada di tempat kos saat jam belajar turut digelandang. Namun, seorang pelajar melarikan diri saat mengetahui adanya razia yang dilakukan petugas.
Kasi Penegakan Perda Satpol PP Kota Cilegon Chairul Hasan membenarkan bahwa ada tempat-tempat kos yang disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi. Bahkan, baru-baru ini ia mendapat laporan adanya keributan lantaran seorang wanita menginapkan laki-laki di tempat kosannya, padahal bukan pasangan resminya. “Razia itu kami gelar untuk menghindari konflik warga,” kata Chairul.
Dia mengimbau para ketua RT dan RW untuk bertindak tegas. Bahkan, jangan segan untuk mengusir penghuni yang menyalahgunakan tempat kos untuk berbuat mesum. “Pengamanan harus dimulai dari bawah agar tidak ada keributan di masyarakat,” ungkapnya.
Terkait temuan pasangan mesum, Chairul menjelaskan bahwa keenam pasangan itu terdiri atas tiga pasangan yang ditemukan di kontrakan sekitar Kecamatan Cibeber dan tiga pasangan mesum di Kecamatan Cilegon. “Mereka kami temui sedang berdua di kamar, tapi tidak bisa menunjukkan surat nikah,” jelasnya. “Untuk penghuni kontrakan yang terjaring, kami serahkan ke kantor kecamatan dan kelurahan setempat agar mendapat pembinaan,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pasangan yang didapati sedang berduan di kamar mengaku baru pertama kali menginapkan laki-laki di kamarnya. “Jadi, semalam mau pulang, tapi sudah kemalaman makanya menginap di sini,” ujarnya singkat.
Sedangkan salah satu pelajar yang terjaring mengaku sedang mengerjakan tugas. Dia mengaku kontrakan yang ditempatinya itu merupakan kontrakan temannya yang hanya tinggal beberapa hari lagi habis. “Saya baru sekali ngerjain tugas di sini. Kalau ngerjain di sekolah, guru ngeburu-buru aja untuk dikumpulkan,” kilahnya. (Alwan/Radar Banten)