CILEGON – Meski tidak deras dan berlangsung tidak lama, hujan yang mengguyur Kota Cilegon pada pagi hari tadi, Kamis (24/11/2016) masih menyisakan genangan air yang kini dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Pasalnya, genangan air yang terjadi di Simpang Empat Sumampir, Depan Lampu Merah ADB Krakatau Steel, Kecamatan Purwakarta, ini bercampur dengan tanah lumpur hasil galian beton irigasi yang sedang berjalan.
Salah seorang pengendara roda dua yang melintasi genangan air bercampur lumpur itu, Hawasi Handoko mengaku kesal karena ia menilai Pemkot Cilegon tidak tepat melakukan pengerjaan saluran irigasi saat musim penghujan. Seharusnya, kata Hawasi pengerjaan dilakukan di musim kemarau.
“Lihat dong sisi dampaknya kalau dimusim hujan, akhirnya genangan air bercampur dengan lumpur. Ini kan membahayakan karena membuat jalan menjadi tambah licin,” ujar warga Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon ini.
Sementara itu, Lilis warga Samang Raya, Kecamatan Ciwandan, mengatakan genangan air bercampur lumpur sangat mengganggu aktivitas lalulintas. Lilis berharap, pemerintah bisa lebih selektif dalam menjalankan program mana dan mengedepankan apa yang diutamakan untuk kepentingan masyarakat.
“Memang belum ada korban, tapi kalau hujannya terus-menerus pasti akan banyak kendaraan yang mogok, dan itu mengganggu aktivitas tentunya. Pemerintah pasti lebih mengerti, mana yang menjadi prioritas bagi masyarakat, khususnya untuk perbaikan irigasi disepanjang jalan protokol,” katanya. (Riko)