SERANG – Kurang lebih sudah 28 tahun Rano Karno bersanding, menghabiskan detik, menit, hingga jam ke jam setiap harinya bersama Dewi Indriati Rano, sang istri yang dia nikahi pada tahun 1988 lalu.
Sebagai seorang public figure, kehidupan Rano dan Dewi bisa dikatakan sepi pemberitaan miring yang biasa menerpa kehidupan rumah tangga public figure kebanyakan.
Dalam suatu kesempatan, Rano bertutur terkait romantisme dirinya bersama sang istri sejak dirinya masih selebritas biasa hingga dirinya menjadi Gubernur Banten yang selesai pada jelang akhir tahun ini.
Dari mengawali hingga mengakhiri hari, kasih sayang Dewi seperti tak berhenti menemani mantan pemeran si Doel tersebut. Meski memiliki asisten rumah tangga, Dewi tetap mengambil peran utama dalam mempersiapkan segala segala sesuatu untuk sang suami.
“Perkawinan saya sudah berjalan cukup panjang. Saya tak sempurna, tapi Dewi selalu menerima saya apa adanya. Dia yang selalu hadir di samping saya apapun kondisi yang saya hadapi. Buat saya, Dewi adalah belahan jiwa,” papar Rano pada suatu kesemaptan, Jumat, (2/12).
Setiap pagi Rano mengajak isterinya keliling kompleks di sekitar kediaman mereka. Olah raga dijalani Rano untuk menjaga kebugaran dan stamina saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Sarapan bersama sang isteri menjadi rutinitas yang dijalani Rano betapapun padatnya jadwal setiap hari. Dewi mempersiapkan segala sesuatunya untuk Rano. Pasangan yang tak segan mengumbar kemesraan ini terlihat romantis saat bergandeng tangan. Keduanya juga acap saling memuji.
“Bapak kalau di rumah pasti mengajak kami shalat berjamaah. Bapak yang jadi imam. Saya tentunya bersyukur punya suami seperti Pak Rano. Alhamdulillah, orangnya ga aneh-aneh dan ga macam-macam,” urai Dewi sambil tersenyum saat ditanya mengenai suaminya.
Rano Karno kini mencalonkan diri kembali sebagai calon gubernur Banten bersama Embay Mulya Syarief yang mendampinginya sebagai calon wakil gubernur. Keduanya memiliki pandangan yang sama saat ditanya soal pentingnya keluarga yang harmonis dalam membangun masyarakat yang berbudi luhur. (Bayu)