JAKARTA – Keputusan Presiden Joko Widodo untuk datang ke area aksi Super Damai 212 mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ya, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri, Jokowi ikut menggelar doa dan menjalankan salat Jumat di Monumen Nasional (Monas).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, keputusan presiden datang ke Monas merupakan inisiatif pribadi. Keputusan itu diambil menjelang azan berkumandang.
Presiden merasa perlu hadir langsung untuk menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang hadir. ”Doa untuk bangsa dan negara ini sesuatu yang sangat mulia. Karena itu, presiden perlu langsung hadir untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi,” ujarnya.
JK menegaskan, pemerintah tidak akan melarang aksi-aksi lanjutan yang berkenaan dengan penanganan hukum kasus Ahok. Apalagi bila aksi tersebut berupa doa bersama, berjalan dengan damai, serta tidak anarkistis. “Teman-teman di sana itu kan melaksanakan doa. Bagaimana melarang orang minta doa,” ujarnya.
JK menjamin proses penanganan hukum kasus Ahok itu akan dilakukan dengan adil dan tanpa intervensi. “Kita laksanakan hukum yang adil,” katanya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat ikut berorasi di panggung aksi. Mengenakan peci hitam dan sorban putih, Tito memuji peserta aksi yang bisa menjaga kedamaian. “Kita semua umat Islam berkumpul di tempat ini dengan suasana damai, tenteram, dan membahagiakan kita semua,” katanya.
Kapolri menegaskan bahwa proses hukum kasus Ahok akan terus berjalan. Polisi sudah menuntaskan tugasnya melakukan penyelidikan dan penyidikan. Berkas kasus Ahok sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan dinyatakan lengkap. Dalam waktu dekat, kasus itu menuju pengadilan.
Gelombang peserta aksi memenuhi kawasan Monas sejak subuh. Merembet siang, massa terus bertambah dan semakin besar. Mereka mengular hingga flyover Jalan Casablanca di depan Hotel Le Meridien yang berjarak 4 kilometer dari Monas. Di sisi timur, massa meluber sampai Masjid Cut Meutia di kawasan Menteng. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari Monas.
Setelah salat Jumat, massa berangsur bubar. Kebanyakan berjalan menyusuri Jalan Thamrin dan Tugu Tani untuk menuju kantong-kantong parkir. Sebagian besar juga menikmati makanan yang dibagikan secara gratis dari berbagai kelompok ormas Islam.
Polri memprediksi jumlah massa yang mengikuti aksi demo tersebut lebih dari 200 ribu orang. Namun, kapasitas kompleks Monas bisa mencapai 750 ribu orang. Dengan kondisi yang begitu penuh hingga peserta meluber ke Jalan Medan Merdeka, sangat mungkin jumlah demonstran lebih dari 1 juta orang.
Sementara itu, Ahok tidak menjalankan aktivitas kampanye kemarin. Awalnya dia direncanakan datang di Rumah Lembang. Namun, agenda tersebut akhirnya batal.
Media Relations Tim Pemenangan Ahok Clara Tampubolon mengatakan, perjalanan dari rumah Ahok di Pluit ke Menteng pasti melintasi Monas, Bundaran HI, dan sekitarnya. Melihat situasi itu, tim tak mau mengambil risiko. (byu/jun/idr/tyo/bil/mia/rya/c10/ca/JPG)