DARI semua taman nasional Cheng Ho di Tiongkok, yang berada di Suzhou memang bukan yang terbesar. Luasnya hanya 3.300 meter persegi. Kalah jauh bila dibandingkan dengan Taman Nasional Cheng Ho di Kunyang yang luasnya mencapai 16 hektare.
Namun, soal koleksi, bisa jadi tempat ini yang paling lengkap. Di dalamnya ada catatan perjalanan Cheng Ho serta benda-benda yang diangkat dari perairan sekitar Pelabuhan Taicang. Mulai helm berlapis emas, koin-koin, hingga pecahan keramik. Juga, ada diorama yang menggambarkan safari Cheng Ho di banyak negara. Sayang, ada aturan dilarang memotret sehingga kami tidak banyak mendapat gambar.
“Untuk yang di Tiongkok (Suzhou, Red) memang termasuk yang paling rinci penjelasannya dan koleksinya banyak,” kata Zheng Zhi Hai, pria keturunan ke-19 Cheng Ho.
Suzhou punya nilai historis tinggi. Sebab, taman nasional itu didirikan persis di kawasan dermaga tempat persandaran armada Cheng Ho. Persandaran terakhir di Sungai Yangtze sebelum kapal-kapal itu keluar menuju laut lepas.
Tapi, dari sisi lokasi, tempat itu sekarang sudah tidak lagi strategis. Tempatnya terisolasi, dikepung perkantoran, dan pusat perdagangan. Akses menuju lokasi juga disesaki kendaraan berat seperti truk kontainer (meski jalannya sangat lebar). Taman yang tertata apik di kanan dan kiri jalan belum mampu menarik orang untuk mengunjungi taman itu.
Aksesnya juga jauh dari mana-mana. Dari stasiun kereta api Suzhou (pusat kota), pengunjung masih harus menempuh jarak 82 km lagi. Waktu tempuhnya 1 jam 25 menit dengan taksi.
Karena itu, orang yang datang ke Taman Nasional Cheng Ho itu adalah mereka yang memang niat dan meluangkan waktu untuk berkunjung. Kebanyakan adalah mereka yang menggemari wisata sejarah. (*/c10/nw)