LEBAK – Ratusan petani di Kabupaten Lebak mengikuti pelatihan penggunaan Herbisida terbatas pakai di Hotel Kharisma Jujuluk Rangkasbitung, Selasa (15/8). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alisther) dengan Narasumber dari Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan Propinsi Banten dan Alishter sendiri.
Ketua Alisther Mulyadi Benteng mengatakan, Herbisida merupakan obat atau senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma. Herbisida ini sangat berbahaya jika petani salah menggunakannya dan tidak tahu cara pengunaannya, bisa mengalami gangguan kesehatan dan keracunan.
“Sebenarnya, tidak hanya Herbisida Parakuat Diklorat yang berbahaya, semua jenis pestisida berbahaya. Oleh karena itu, kami membekali para petani dengan pelatihan ini. Sehingga para petani dapat berhati-hati dalam penggunaannya,” ucap Mulyadi Benteng saat menjelaskan kepada para petani di Aula Hotel Kharisma Jujuluk Rangkasbitung, Selasa (15/8).
Ia mengaku, telah melakukan sosialisasi diberbagai Provinsi diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Banten pada hari ini.
Mulyadi menambahkan, pelatihan ini diharapkan petani dapat menggunakan Herbisida dengan cara yang tepat dan terkendali. Sehingga hasil pertanian mereka dapat maksimal ketika saat panen. (Omat/twokhe@gmail.com).