SERANG – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP-PA) RI bekerjasama dengan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan Workshop Pemetaan Mata Kuliah Potensial Responsif Gender, dalam rangka membahas mengenai kesetaraan gender untuk kemudian disusun pada kurikulum mata kuliah.
Rektor UIN Banten Fauzul Iman menyatakan ada tiga tahapan acara yang akan diikuti peserta dalam rangka kerja sama antar Kemen PP-PA dan UIN Banten mengenai pembahasan gender yaitu workshop, pelatihan dosen yang berkaitan dengan pemetaan mata kuliah, dan fasilitasi tim pelaksanaan bagaimana meningkatkan potensi responsif gender.
Dia mengatakan jika semua pihak memiliki tanggung jawab bersama dalam mengenalkan dan memberlakukan kesetaraan gender di masyarakat umum agar ke depan tidak ada diskriminasi lagi kepada perempuan dan anak. Bagaimana peran kesetaraan itu diwujudkan dalam pendidikan tinggi dengan menyelipkan mata kuliah yang di dalamnya membahas mengenai penyetaraan gender. Dimasukannya pembahasan ini pada mata kuliah agar mahasiswa ikut berperan dalam penyampaian kesetaraan gender kepada masyarakat.
“Mahasiswa memiliki potensi yang besar dalam menyosialisasikan mengenai hal itu, apalagi setelah mereka lulus dan bekerja di masyarakat,” ungkapnya, di Hotel Le Dian, Kota Serang, Kamis (7/9).
Masykur, selaku staf ahli Pusat Pengembangan Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), yang juga salah satu pemateri dalam workshop ini mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal kepada para lulusan UIN SMH Banten agar dapat membawa nilai-nilai kesetaraan gender yang benar kepada masyarakat melalui berbagai bidang profesi yang dijalani.
“Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan model perkuliahan yang responsif gender mulai dari perencanaan, pemilihan materi, metode, pemilihan media serta evaluasi hasil belajar yang responsif gender di lingkungan UIN SMH Banten,” ungkapnya.(Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)