SERANG – Ribuan masa yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) memadati Jalan Veteran, Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu (10/12).
Ribuan massa ini mulai long march dari Masjid Agung At Tsauroh Serang menuju Alun Alun Barat Kota Serang. Bendera-bendera dari berbagai organidasi masyarakat turut dikibarkan di langit yang sedang mendung.
Tujuan ribuan massa ini, untuk mengutuk keras pernyataan Presiden Donal Trump, yang mengklaim Yerusalem sebagai ibukota ngara Israel.
Ribuan massa ini memadati Jalan Veteran, tampak para orator menyampaikan orasinya kepada ribuan umat muslim yang tengah aksi. Gema takbir mengudara dan menggema seantero Alun-alun Barat Kota Serang. “Allahu Akbar Allahu Akbar.”
Aksi masa dari berbagai lapisan organisasi kemasyarakatan, pondok pesantren, organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan dan organisasi muslim lainnya ini, kata Koordinator lapangan FPUIB Abu Wildan, untuk mengutuk keras rencana pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke kota suci Al-Quds, Yerusalem, derta mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel akan menimbulkan ketegangan serius di wilayah Timur Tengah, bahkan mengancam perdamaian dunia.
“Kami mendukung pemerintah Indonesia untuk terlibat aktif mencegah dijadikannya kota suci Al-Quds sebagai ibukota Israel,” kata dia saat aksi di Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu (10/12).
Dijelaskan Abu, inilah saatnya pemimpin negara muslim bersatu melakukan langkah-langkah strategis untuk membebaskan Palestina dari Israel sang penjahat kemanusiaan. Kemudian, menyerukan seluruh umat muslim untuk merapikan shaf dan berdoa untuk kemerdekaan muslim di Palestina dan muslim di seluruh Indonesia.
Banten Peduli Al-Quds “Selamatkan Al-Quds Palestina” sebagai moto pada aksi kali ini, menurut Abu, Yerusalem, Palestina merupakan tempat suci bagi umat Islam.
“Dan kita ketahui bersama bahwa di Al-qudslah kisah fenomenal isra dan miraj Rasulullah SAW terjadi. Di sana Rasulullah SAW menjejakkan kaki menuju sidratul muntaha sebagai kelanjutan suci beliau (mikraj),” ujarnya lantang.
“Kita juga telah mengetahui betapa Israel terus-menerus mencaplok daerah-daerah di Palestina. Entah telah berapa juta umat Islam yang menjadi korban atas kekejian Israel dalam usahanya menguasai daerah Palestina.”
Konflik abadi ini, jelas Abu, semakin diperparah dengan pernyataan Donald Trump yang menyatakan secara sepihak bahwa Al-Quds atau Yerusalem telah menjadi ibukota Israel.
Dengan menjadikan Yerusalem sebagai Ibukota Israel tentu akan merugikan umat Islam di Palestina. Israel semakin memiliki alasan untuk mengusir warga Palestina dari tanah nenek moyangnya sendiri. Terlebih lagi pengakuan oleh Presiden AS tersebut berbuntut dipindahkannya Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Hal ini akan memicu pada konflik yang semakin memperuncing keadaan. Padahal AS diamanatkan oleh PBB menjadi mediator perdamaian Palestina-Israel. Dengan demikian secara tidak langsung, AS justru memihak Israel yang terang-terangan telah melakukan kejahatan kemanusiaan kepada warga Palestina,” paparnya. (Anton Sitompul/antonsutompul1504@gmail.com).