“Tempatnya asyik. Saya tahu dari sosial media. Ke sini bareng sama teman. Sekalian liburan, dan pastinya buat foto-foto,” kata Rini (23), pengunjung Gunung Pinang, Desa Pejaten, Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang, Sabtu (30/12).
Gunung Pinang, berada di ketinggian 300 meter di bawah permukaan laut (mdpl) ini menjadi magnet bagi wisatawan. Lokasinya berjarak kurang lebih 15 kilomter dari pusat Kota Serang. Sedangkan, dari Jakarta berjarak 95 kilometer. Destinasi wisata ini sangat instragamable buat dikunjungi. Banyak spot-spot menarik untuk swafoto maupun foto bersama.
Buat muda-mudi, yang sering narsis di depan layar kamera smartphone, lokasi ini cocok untuk koleksi foto di akun instagram. Beberapa spot, seperti jembatan cinta menjadi paling diminati pengunjung. Di jembatan itu, wisatawan dapat menikmati indahnya pemandangan laut Karangantu dan Bojonegara.
Saat masuk, di sepanjang jalan kita akan disuguhkan payung berwarna-warni menggantung di langit-langit dan pepohonan. Jarak dari pintu utama menuju puncak, kurang lebih 2 kilometer. Bisa berjalan kaki, atau membawa sepeda motor ke atas puncak.
Pengunjung akan betah berlama-lama di puncak Gunung Pinang. Suasananya sejuk. Pepohonan di gunung yang pernah tandus pada tahun 1940-an ini memiliki pohon yang sangat rapat. Jika ingin berteduh, banyak warga yang menyediakan jasa tikar.
Jangan khawatir kehabisan makanan, tempat yang dikelola Perum Perhutani ini menyediakan aneka jajanan. Kopi, sosis bakar, minuman penyegar, makanan ringan telah tersedia. Musala dan toilet umum juga sudah difasilitasi. Mau berteduh sambil makan jagung bakar? Tentu saja bisa dicoba.
Jika suka tantangan, tempat ini menyediakan flying fox dan jembatan tali yang dipasang dari pohon satu ke pohon lainnya. Flying fox ini menggantung sepanjang 200 meter. Cocok untuk para pecinta alam. Selain strategis, dan banyak wahana menarik, lokasi ini cukup hemat dikantong.
Kepala Tata Usaha Wisata Gunung Pinang Endang Kosasih mengatakan sejak kemunculan wisata Gunung Pinang yang dipoles dengan balutan warna-warni ini, jumlah wisatawan berdatangan naik signifikan. Pengaruh media sosial sangat membantu memperkenalkan wisata puncak ke publik untuk menambah jumlah pengunjung.
Hari biasa, Endang menghitung ada 130 wisatawan berkunjung setiap hari. Berbeda dengan hari libur, bisa mencapai 400 sampai 500 wisatawan.
Gunung Pinang yang belum satu tahun dipoles ini, mengalami peningkatan jumlah wisatawan. Tahun lalu, Endang pesimis jumlah wisatawan yang masuk hanya puluhan orang saja. Namun, ditahun 2017 jumlah pengunjung naik tiga kali lipat.
“Ini tempat adanya di tengah-tengah antara Kota Serang dan Kota Cilegon. Sangat strategis buat wisatawan lokal,” kata dia, Sabtu (30/12).
“Untuk meningkatkan nilai jual tempat wisata. Kami memang membutuhkan investor. Masih ada titik-titik yang belum tersentuh dan bisa dibuat wahana baru,” ujarnya.
Sebagai sarana dan penunjang wisata, infrastruktur jalan menjadi pertimbangan penting untuk menjalankan sebuah wisata. Menurut Endang, jalan masuk menuju puncak Gunung Pinang sudah rusak. Pesannya, pada pemerintah bisa membangun jalan agar wisatawan mendapatkan akses yang nyaman. Sehingga jumlah pendapatan yang masuk akan semakin meningkat. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com).