SERANG – Pemprov Banten memulai tahapan pembangunan pusat distribusi regional atau pasar induk. Langkahnya saat ini Pemprov sedang melakukan kajian calon lokasi pasar tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Soeharso mengatakan, tahun ini pihaknya memprioritaskan pembangunan pasar induk. Itu dilakukan selaras dengan program Nawacita yang diusung oleh pemerintah pusat. “Kabupaten kota ada revitalisasi pasar. Untuk yang provinsi, itu ada (rencana pembangunan-red) pusat distribusi,” ujarnya kepada wartawan di kantor Disperindag Provinsi Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, kemarin.
Pria yang akrab disapa Babar itu mengatakan, berdasarkan definisi undang-undang itu pusat distribusi atau pusat distribusi regional disebut pasar induk. Adapun pembangunan pasar induk akan dimulai dengan proses pengadaan lahan. “Kita masih ada tiga alternatif, ini kita sedang melakukan pendalaman. Awal tahun kita tunjuk pihak ketiga, tim ahli untuk mengkaji kelayakan dari sisi amdal, dari sisi kelayakan pasarnya,” katanya.
“Itu (calon lokasi) di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak,” tambah Babar.
Ia menjelaskan, pemilihan tiga kabupaten sebagai calon lokasi pasar induk dikarenakan ketiganya sentra produksi pertanian Banten. Menurutnya, dibangunnya pasar induk diharapkan bisa memutus panjangnya mata rantai distribusi sehingga bisa menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Supaya transaksinya baik, mudah-mudahan harganya baik, masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya juga dengan baik,” paparnya.
Selain pembangunan pasar induk, kata dia, Pemprov juga menargetkan revitalisasi pasar tradisional yang ada di delapan kabuapten kota di Banten. Sebab, saat ini masih banyak pasar tradisional yang ternyata belum memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). “Pasar tradisional ber-SNI itu standar keamanan dan kenyamanan serta fasilitas pendukungnya lengkap. Revitalisasi pasar tradisional kewenangan kabupaten kota, kita (Pemprov) hanya pembina,” katanya.
“Tapi, secara nasional itu target Nawacita, target 3.000 pasar untuk dibangun melalui APBN, DAK (dana alokasi khusus) dan tugas pembantuan, provinsi bantu melalui bankeu,” tambahnya.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, masih banyak yang perlu dibenahi agar kesejahteraan peternak dan petani bisa lebih ditingkatkan. “Tempat transaksinya, jual belinya, harga mesti dikendalikan, banyak yang perlu dibenahi,” katanya.
“Perlu dibangun pasar ternak, pasar sayur, pasar induk. Produksinya harus ditingkatkan karena permintaannya juga tinggi. Kita mulai di 2018,” tandasnya. (Fauzan D/RBG)