SERANG – Pembangunan interchange di Jalan Raya Serang-Jakarta, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, akhirnya rampung. Keberadaan jalan simpang susun itu dinilai akan menggenjot pertumbuhan investasi besar di Kabupaten Serang dan sekitarnya.
Proyek pembangunan interchange sudah dilakukan sejak Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015. Pembangunan exit toll ini untuk mengurai kemacetan di Kabupaten Serang bagian timur. Selain itu, juga untuk akses mobilisasi perusahaan yang di Kabupaten Serang.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, dengan interchange ini diyakini mampu menggenjot investasi di Kabupaten Serang wilayah timur karena akses perusahaan ke Tol Tangerang-Merak lebih mudah dan lancar. “Investasi di sana (Serang timur-red) terkendala dengan akses jalan yang sekarang ada,” katanya kepada Radar Banten di Pendopo Bupati Serang pada Selasa (13/3). Kalau interchange sudah beroperasi, tentu kendala itu akan teratasi.
Tatu juga mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa investor yang akan mendirikan perusahaan di Kabupaten Serang wilayah timur. Kebanyakan investor menanyakan kapan interchange akan dioperasikan. “Kita punya kawasan industri di sana. Banyak investor yang menanyakan soal interchange. Mudah-mudahan setelah dibuka nanti mereka (investor-red) akan tertarik,” ujar Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten ini.
Menurut Tatu, selain akan mengundang banyak investor baru, keberadaan interchange ini juga menjadi solusi kemacetan di Kabupaten Serang wilayah timur. Seperti diketahui, Jalan Raya Serang-Jakarta di Kabupaten Serang wilayah timur seperti Cikande, Kibin, dan Kragilan menjadi langganan macet saat waktu jam masuk dan pulang kerja.
Pemkab Serang sebelumnya merencanakan untuk meresmikan interchange bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (14/3). Namun, rencana tersebut urung dilaksanakan karena tidak ada dalam agenda Presiden saat berkunjung ke Banten tersebut. Pemkab akan segera meluncurkan interchange meskipun tidak dengan Presiden RI. “Karena, Pak Jokowi banyak agenda di Banten,” kata Tatu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang Samsudin mengatakan, dengan adanya interchange ini akan berdampak pada pertumbuhan investasi di Kabupaten Serang. Terlebih lagi, akan dibangun akses Tol Serang-Panimbang. “Kabupaten Serang ini akan dikelilingi jalan tol, kalau data rill dampak investasinya, kami belum punya, yang pasti akan ada potensi besar investasi,” katanya.
Samsudin mengatakan, investasi di Kabupaten Serang saat ini sudah mencapai Rp18,95 triliun. Terdiri atas, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp17 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDM) Rp1,95 triliun. Jumlah investasi PMA melebihi capaian target 2017 dengan persentase 675 persen. “Kami yakin jumlah investasi akan terus bertambah, terlebih lagi akses tol semakin mudah,” ujarnya. (Rozak/RBG)