SERANG – Siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) selama empat hari mulai kemarin mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Pantauan Radar Banten di SMKN 2 Kota Serang, pelaksanaan UNBK berjalan lancar meski sekolah harus menyewa 36 komputer lain untuk menutupi kekurangan komputer.
Staf Kurikulum SMKN 2 Kota Serang Fx Dwi Suryanto mengatakan, peserta UNBK di sekolahnya ada 756 orang. “Hari pertama UNBK berjalan dengan lancar. Kita bagi menjadi tiga gelombang. Yang pertama mulai jam 07.30 sampai 09.30. Kedua jam 10.30 sampai 12.00. Sesi ketiga mulai dari pukul 2 siang sampai jam 4 sore. Ini merupakan aturan dari pusat,” ujarnya kepada Radar Banten, Senin (2/4).
Ia mengungkapkan, sekolah telah menyiapkan tujuh ruang kelas untuk menampung peserta UNBK. Setiap kelas masing-masing terisi 36 siswa. “Fasilitas pendukung sudah tersedia. Meskipun komputer di satu ruangan nomor 6 masih nyewa,” tuturnya.
Di hari pertama pelaksanaan UNBK di SMKN 2 Kota Serang, sambung Dwi, ada dua siswa yang tidak masuk lantaran sakit. “Untuk siswa yang sakit akan mengikuti ujian susulan minggu depan. Hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia. Besok (hari ini-red) Matematika,” ujarnya.
Muhammad Rizal, siswa SMKN 2 Kota Serang jurusan Gambar Bangunan, mengatakan, dalam menghadapi UNBK dirinya belajar lebih giat serta berdoa kepada Tuhan. “Sebulan lalu sekolah juga telah memberi simulasi tata cara mengerjakan UNBK. Mulai dari gimana cara login, dan contoh soal. Jadi ya sudah siap,” ucap warga Walantaka, Kota Serang ini.
Sonny Leandro, siswa kelas 12, jurusan Teknik Listrik 1 di SMKN 2 Kota Serang mengaku sedikit menemukan kendala saat dimulainya UNBK. Kendala itu dari fasilitas komputer yang disediakan sekolah. “Tadi sih ada gangguan sedikit, komputernya gangguan, tapi tidak lama bisa masuk lagi. Ada 50 soal yang tadi dikerjakan, semuanya pilihan ganda,” tuturnya.
Di Jakarta, Mendikbud Muhadjir Effendy menjamin ketersediaan listrik dan jaringan internet tidak akan terganggu selama UNBK. Tahun ini jumlah peserta UNBK meningkat 6.293.552 peserta dibanding sebelumnya 3.782.453. “Untuk UNBK belum seluruh provinsi siap 100 persen. Baru ada 19 provinsi yang betul-betul 100 persen UNBK. Sisanya masih ada yang 80,90 persen. Yang paling rendah adalah 60 persen,” kata Muhadjir pada saat sidak di SMK 29 Jakarta.
Daerah terpencil akan menjadi prioritas Kemendikbud. Caranya dengan memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan agar bisa segera memenuhi ketentuan standar UNBK. “Justru kita mulai pada daerah pinggiran. Jawa kita anggap sudah selesai. Kita akan fokus ke pinggiran yang selama ini belum siap UNBK,” ungkapnya.
Menurut Muhadjir, sebenarnya sekolah perbatasan sudah banyak yang mampu menyelenggarakan UNBK. Namun, ada peraturan daerah yang mengharuskan ujian dilaksanakan dengan tertulis. Dia mencontohkan di salah satu kabupaten di Maluku. “SMK-nya sebenarnya sudah siap melakukan UNBK. Namun ada kebijakan dari pemda bahwa semua masih harus UNKP sampai tahun ini,” ungkapnya.
Sejauh ini, Muhadjir mengaku belum ada kendala di daerah. “Kerja sama dengan PLN dan Telkomsel sudah dimulai sejak kemarin (Minggu-red),” tuturnya. (Riko Budi S-JPG/RBG)