SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memberikan instruksi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Serang untuk mengkonsumsi beras yang dihasilkan dari petani lokal di Kabupaten Serang. Hal itu dikatakannya saat launching beras Jawara Serang (Jaseng) di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Rabu (11/4).
Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Serang Muhsinin, Kepala Dinas Pertanian Dadang Hermawan, Sekretaris Komunitas Penggilingan Padi dan Beras Mandiri (KPPBM) Anis Fuad, dan puluhan petani Kecamatan Kramatwatu.
Tatu menjelaskan, Beras Jaseng diproduksi oleh petani yang tergabung dalam KPPBM yang telah diresmikannya pada bulan Juni 2016 lalu dan dipasarkan Koperasi Gemah Ripah Setda Kabupaten Serang. “Kita bantu petani dengan memasarkan secara langsung. Kalau kita tidak bisa mandiri maka terjajah dan jangan sampai ekonomi kita bergantung dari negara lain,” ungkapnya saat sambutan di depan puluhan petani.
Selain Koperasi Gemah Ripah, ia juga berencana akan memasarkan produk beras Jaseng ke Dinas, Perusahan, Supermarket, dan Hotel di Kabupaten Serang untuk menggunakan beras Jaseng. Pasalnya, pada tahun ini Pemkab Serang menargetkan produksi padi sebesar 520 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 266 ribu ton beras. “Dengan beras Jaseng, Pemkab bisa menyediakan beras premium dengan harga di bawah harga pasar. Sehingga, masyarakat dapat menikmati beras kualitas baik dengan harga terjangkau dengan memberdayakan petani padi dan petani pengelola penggilingan padi,” imbuhnya.
Setelah launching, Bupati Serang mengajak seluruh tamu undangan untuk makan bersama di tengah sawah dengan alas daun dengan lauk yang beragam. Sambil menikmati hidangan, Tatu mengatakan bahwa yang dikonsumsi adalah beras Jaseng. “Pulen kan yah nasinya, ini hasil petani di sini dan tidak kalah enaknya dengan beras Karawang,” katanya.
Sementara itu, marketing KPPBM, Anis Fuad mengatakan, kebutuhan ASN di Kabupaten Serang mencapai 50 ton beras. Sehingga, ia optimistis akan meningkatkan produksi dan menyediakan beras sesuai kebutuhan. “Awal launching ini kita kirim 10 ton dulu dan akan ditambah 50 ton setelah kerja sama sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Fuad berharap, harga jual beras Jaseng kategori premium Rp 11 ribu per kilo dan kerja sama dengan koperasi bisa terus berlanjut agar petani merasa aman ketika produksi. “Pembayaran yang dilakukan oleh koperasi maksimal tiga hari setelah pengiriman agar kita juga tidak kekurangan modal saat produksi,” ucapnya. (*)