SERANG – Lima atlet bola tangan Banten dipanggil Pengurus Besar (PB) Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) untuk bergabung bersama tim nasional (Timnas) Bola Tangan Indonesia. Mereka akan diikutsertakan dalam single event yang bertajuk International Handball Federation (IHF) Thropy 2018 di Malaysia, 17-21 April.
Lima atlet Banten tersebut terbagi di dua kategori, yakni junior dan youth. Untuk kategori junior, Banten menempatkan satu atlet, yakni Gfanni Putri (Kota Tangerang). Sementara empat atlet lainnya tergabung di kategori youth, yaitu Fajar Naufal Hilmi (Kota Tangerang Selatan), Andreas Indra Wardana (Kota Tangerang), Aang Kurniawan (Kota Tangerang), dan Muhammad fauzi (Kota Tangerang).
Tidak hanya menempatkan lima atlet di Timnas, Pengprov ABTI Banten juga sukses menghantarkan tiga pelatih di Timnas. Ketiganya adalah Arif Hidayat yang dipercayakan sebagai kepala pelatih tim junior, Rindy Fitrizal dipercayakan menjadi kepala pelatih tim youth, dan Wahyudin menempati posisi asisten pelatih tim junior.
Ketua Umum Pengprov ABTI Banten Adji Ekawarman Hassan mengatakan, pemanggilan pemain Banten itu tidak lepas dari penampilan impresif kelima pemain saat tampil di berbagai event nasional sepanjang 2017. “Kalau tidak salah Banten paling banyak yang dipanggil di timnas. Buktinya susunan kepelatihannya dipercayakan kepada tim pelatih dari Banten,” kata Adji kepada Radar Banten, Senin (16/4).
Menurut Adji, Banten menjadi lumbung atlet bola tangan Indonesia. “Itu tentu indikasi bagus untuk kami ke depan sebagai modal menghadapi berbagai event guna mengharumkan Banten. Kami kan cabang olahraga (cabor) baru di Banten, kami ingin membuktikan kalau bola tangan bisa menjadi bagian prestasi olahraga Banten,” katanya.
Pelatih Bola Tangan Youth Banten Rindy Fitrizal menyatakan, potensi atlet bola tangan Banten terus dipantau PB lantaran dinilai menjadi pengprov yang paling pesat pembinaannya. “Ini sinyal positif buat pembinaan bola tangan Banten ke depan. Terbukti potensi yang dimiliki Banten selalu mampu menembus skuat inti Timnas,” jelasnya.
Menurut dia, hal itu menjadi modal berharga Pengprov ABTI Banten dalam menata kekuatan untuk menghadapi event nasional seperti PON dan lainnya. “Atlet junior dan youth merupakan proyek jangka panjang dan dengan potensi yang ada saat ini, kami yakin bola tangan Banten mampu menuai prestasi terbaik ke depannya,” ucap mantan pemain nasional bola tangan itu.
Akan tetapi, ia sedikit risau dengan perkembangan pemain putri yang tidak seperti pemain putra. “Kualitas pemain putri antara kabupaten kota sangat jauh jomplang. Inilah yang menjadi tantangan besar kami ke depan untuk bagaimana mengembangkan tim putri. Sekarang sudah mulai ada peningkatan pembinaan yang dilakukan masing-masing kabupaten kota,” pungkas Rindy. (dre/ibm/ira/RBG)