CILEGON – Desi nama samaran, warga Kecamatan Cilegon, nyaris menjadi korban kejahatan dengan modus hipnotis. Peristiwa yang dialami Desi terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang pada Jumat (27/4).
Saat itu, Desi berdiri di trotoar di Jalan Ahmad Yani menunggu angkutan umum. Beberapa saat kemudian, berhenti mobil Innova persis di depan Desi. Sejurus kemudian, dari balik kaca mobil yang diturunkan, muncul sosok pria yang bertanya alamat pesantren di Pandeglang kepada Desi.
Karena tidak tahu alamat yang dimaksud, pria yang mengaku warga Malaysia ini kemudian menanyakan lokasi penukaran uang asing kepada Desi sambil menunjukkan uang dolar. Para pelaku pun meminta Desi mengantar untuk menukarkan uang tersebut.
Desi dengan niat baik, langsung memenuhi permintaan para pelaku dan langsung masuk ke dalam mobil. Saat itu, Desi duduk di bangku barisan kedua dan diapit oleh laki-laki dan perempuan. Dalam perjalanan, salah seorang yang mengaku warga Malaysia mengajak ngobrol Desi. Katanya, dia (pelaku-red) ingin membeli hadiah khas Indonesia seperti cincin, gelang, dan perhiasan lainnya.
Beralasan mereka tidak tahu, salah seorang pelaku meminta Desi menunjukan contoh cincin, gelang, dan perhiasan lainnya. Kebetulan, pada saat itu Desi tengah mengenakan perhiasan. Tanpa sadar, Desi membuka gelang yang dikenakannya dan menunjukan kepada pelaku. Tiba-tiba Desi tersadar, dan langsung mengucap istighfar terus menerus di dalam hati. Desi yang ketakutan, berusaha meminta pelaku memasangkan lagi gelang ke lengannya. Akhirnya pelaku memasangkan kembali.
Trik pertama gagal, para pelaku tak menyerah dan terus berusaha memengaruhi Desi. Setibanya di Bank Mandiri Syariah sopir pun turun dan menukarkan uang tersebut. Beberapa saat, sopir kembali membawa uang pecahan seratus ribuan. Para pelaku kemudian melancarkan trik kedua. Salah seorang pelaku meminta Desi menunjukkan uang rupiah yang ada di dompetnya untuk menyamakan uang tersebut dengan uang milik Desi. Namun Desi tidak mau, dan turun dari mobil.
Merasa aksinya gagal, para pelaku yang menggunakan Innova pergi meninggalkan Desi yang sudah tersadar bahwa mereka adalah para penjahat. Desi beruntung, berhasil lolos dari jerat para pelaku tanpa memberikan uang atau perhiasan miliknya. Kendati demikian, Desi tetap merasa was-was dan khawatir. Setelah peristiwa tersebut Desi pun berkeinginan mengganti nomor ponselnya supaya tidak bisa dihubungi oleh siapapun. “Saya mau ganti nomor HP lah,” tukasnya via WhatsApp.
Terpisah, Kapolres Cilegon Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rizki Agung Prakoso mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap orang yang baru dikenal, terutama menanyakan hal-hal pribadi dan menawarkan sesuatu secara tiba-tiba. “Agar semua masyarakat bisa waspada sama orang yang baru dikenal,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp Selasa (1/5). “Jika memang terjadi tindak kejahatan agar secepatnya memberikan informasi kepada petugas kepolisian, kami siap melayani masyarakat,” imbuhnya. (Adi/RBG)