BOJONEGARA – Hendra Gunawan (30), nakhoda kapal tugboat Motorola 901 yang tenggelam pada Kamis (3/5) sekira pukul 16.00 WIB, ditemukan tewas sekitar 100 meter dari tempat kejadian. Posisi korban saat ditemukan oleh tim pencarian tengkurap dan mengambang, Jumat (4/5) sekira pukul 17.00 WIB. Korban langsung dibawa ke Dermaga Grenyang selanjutnya diboyong ke rumah duka di Kampung Nyamuk, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang.
Informasi yang diperoleh, tim pencarian gabungan yang terdiri atas Basarnas Banten, Polairud Banten, PMI, Lanal, KSOP Banten, KPLP, BPBD Kabupaten Serang dan unsur masyarakat lainnya mencari ke beberapa titik radius korban tenggelam sebab dikhawatirkan terbawa oleh arus laut. Namun, tim pencarian berpikir bahwa korban masih ada di dalam kapal. Akhirnya tim pencarian menarik tugboat Motorola 901 ke perairan yang lebih dangkal. Tidak berselang lama setelah tim pencarian menarik tugboat tersebut, korban ditemukan mengambang tidak jauh dari tenggelamnya kapal.
Kasi Ops Basarnas Banten Hairoe mengatakan, korban ditemukan sekira 100 meter dari posisi tenggelamnya kapal. Kemudian korban langsung dievakuasi oleh tim pencarian gabungan menuju Dermaga Grenyang selanjutnya dibawa ke rumah duka. “Kami dengan tim langsung mengevakuasi korban setelah ditemukan,” katanya.
Kata Hairoe, pada informasi awal korban melompat dari kapal sebelum dua anak buah kapal (AKB) meloncat. Namun, ketika kedua ABK tersebut dimintai keterangan, mereka mengaku tidak mengetahui bahwa nakhoda juga ikut melompat. Logikanya jika memang nakhoda itu lompat ke sebelah kanan atau kiri, tentunya tim pencarian akan cepat menemukan korban. “Maka dari itu, tim pencarian berinisiatif menarik tugboat ke perairan dangkal,” katanya.
Setelah tugboat ditarik ke perairan dangkal, sambung Hairoe, tidak berselang lama korban ditemukan mengambang dalam keadaan tengkurap tidak jauh dari lokasi kejadian. Jadi, diperkirakan korban masih ada di dalam kapal. “Berarti kan korban ada di dalam kapal dan keluar dari kapal saat kapal ditarik. Kalaupun korban lompat, kemungkinan besar tersangkut di kapal,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau pengguna kapal di perairan untuk waspada dan mementingkan keselamatan. Beberapa bulan terakhir kecelakaan laut sering terjadi. “Kami mengimbau pengguna kapal jika sedang bekerja menggunakan alat pelindung diri lantaran kecelakaan tidak bisa diprediksi. Kalau memang terjadi kecelakaan, setidaknya meminimalkan yang terjadi,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Polairud Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nunung Syaifudin membenarkan bahwa korban tugboat Motorola 901 telah ditemukan sekira pukul 17.00 WIB. “Korban akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Serang dr Drajat Prawiranegara untuk indentifikasi lebih lanjut,” tandasnya melalui sambungan telepon, Jumat (4/5). (Adi/RBG)