SERANG – Pembangunan frontage yang menghubungkan Kelurahan Trondol dengan Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, mulai dibangun. Pihak ketiga yang memenangkan tender dengan pagu anggaran Rp8 miliar itu, yakni PT Linggagema Adhi Kamas dari Kabupaten Serang. Kontrak itu ditandatangani 4 April dan waktu pelaksanaannya 180 hari kalender.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang M Ridwan berharap, pembangunan jalan dengan betonisasi sepanjang dua kilometer itu akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di Terowongan Trondol, Kecamatan Serang. “Alhamdulillah, sudah mulai dibangun,” ujar Ridwan, Minggu (6/5).
Ia mengaku, selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kemacetan di Terowongan Trondol tersebut. Banyaknya permukiman yang berada di kawasan tersebut tak sebanding dengan akses jalan yang ada. Untuk itu, Pemkot membangun jalan alternatif baru untuk mengurai kemacetan tersebut.
Ridwan menerangkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan di Terowongan Trondol. Pertama lantaran aksesibilitas jalan yang terbatas sehingga masyarakat hanya menggunakan Terowongan Trondol sebagai akses menuju pusat kota. Sementara, faktor lainnya adalah ada genangan air di terowongan tersebut.
“Makanya, selain membangun frontage, kami juga terus melakukan perbaikan saluran drainase secara rutin agar tidak ada lagi genangan,” terangnya. Dengan begitu, genangan air juga semakin berkurang.
Untuk menambah kemantapan frontage, ia mengatakan, pembangunan jalan itu akan dibarengi dengan saluran drainase. Badan jalan dan saluran itu diperkirakan memiliki lebar delapan meter.
Kata dia, pembangunan jalan itu memang dilakukan setiap tahun secara bertahap sejak 2015 lantaran anggaran APBD Kota Serang masih terbatas. “Mulai dari perencanaan, pembebasan lahan, pembangunan jembatan, dan tahun ini pembangunan jalan,” urai Ridwan.
Kata dia, selain frontage untuk menambah akses bagi masyarakat, ke depan pihaknya berencana membuat jalan Kesawon-Penancangan Pasir menuju tol lama. Detail engineering design (DED) pembangunan ruas jalan itu akan dibuat tahun ini. “Ini dapat memberikan perkembangan wilayah. Kami buka akses untuk masyarakat,” terangnya.
Ia berharap, pihak ketiga yang memenangkan tender dari 54 peserta lelang lainnya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan sesuai target. “Karena ini demi kepentingan masyarakat, banyak yang sudah menunggu pembangunan jalan ini. Kami harapkan rampung tepat waktu,” tuturnya.
Nurhayati, warga Perumahan Taman Banten Lestari, mengaku bersyukur dengan adanya pembangunan frontage itu. Diakui selama ini masyarakat hanya bisa mengakses Terowongan Trondol untuk ke arah Ciceri dan sekitarnya. “Kalaupun mau ke tempat lain, harus muternya jauh sekali,” ungkap Nur.
Ia berharap, pembangunan frontage yang dinanti masyarakat itu dapat segera terwujud sehingga masyarakat mempunyai alternatif jalan yang lain. (Rostinah/RBG)