SERANG-Gagal mempertahankan medali emas pada SEA Games XXIX Malaysia 2017 tidak membuat atlet ski air andalan Banten, Rossi Amir terdepak dari tim nasional (timnas) ski air Indonesia. Bahkan, Rossi tetap menjadi tumpuan atau andalan tim ski air Indonesia untuk merebut medali emas pada Kejuaraan Ski Air Asia 2018 yang akan berlangsung di Thailand, akhir Juni nanti.
Saat ini Rossi bersama empat atlet ski air Indonesia lainnya sedang menjalani pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang yang merupakan program pengurus besar (PB) Persatuan Ski Air dan Wakeboarding Indonesia (PSAWI) di Danau Sunter, DKI Jakarta. Bahkan, tidak hanya Rossi yang dipertahankan di pelatnas, kepala pelatih ski air Banten spesialis nomor jumping yang tidak lain adalah ayah Rossi Amir, Rusdi Amir, juga dipertahankan PB PSAWI.
Rossi mengatakan, status peraih medali emas di ajang serupa tahun lalu tidak membuat ia sesumbar dalam menghadapi Kejuaraan Ski Air Asia 2018. “Tidak ada jaminan bagi saya bisa mempertahankan medali emas di Kejuaraan Ski Air Asia 2018 nanti. Sama halnya di SEA Games tahun lalu, bahkan saya pribadi juga tidak menyangka gagal mempertahankan medali emas SEA Games. Semua atlet pastinya sudah berlatih maksimal dan kualitas mereka terus berkembang,” kata Rossi ketika ditemui di Sekretariat KONI Banten, Cipocokjaya, Kota Serang, Rabu (6/6) siang.
Meski tanpa garansi akan mempertahankan medali emas, dengan persiapan panjang dan maksimal Rossi optimistis mampu mempertahankan medali emas di Kejuaraan Ski Air Asia 2018. “Saya tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah memberi kepercayaan kepada saya. Saya pernah merasakan kegagalan (PON XIX Jawa Barat 2016 dan SEA Games 2017) dan itu sangat menyedihkan. Bukan hanya saya pribadi, tapi semua orang yang mengharapkan prestasi medali emas di PON dan SEA Games lalu ikut kecewa. Saya tidak ingin hal seperti itu terulang lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Pelatih Pelatnas Ski Air Indonesia Rusdi Amir menyatakan, di usianya yang masih muda Rossi dinilai PB PSAWI memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. “Memang di PON XIX 2016 dan SEA Games 2017 Rossi hanya mampu meraih medali perak. Tapi, Rossi merupakan peraih medali emas di SEA Games 2015 di Singapura. Dia (Rossi-red) masih muda dan penampilannya belum begitu stabil dan konsisten. Kalau dibina secara intens di pelatnas, saya yakin Rossi akan menjadi atlet jumping terbaik Indonesia dan bahkan Asia,” ucapnya.
Medali emas di SEA Games 2015 di Singapura, lanjutnya, menunjukkan bahwa Rossi memiliki potensi untuk terus berkembang lebih baik. “Potensi sudah ada, tinggal ditingkatkan saja. Rossi bahkan tercatat sebagai atlet termuda yang pernah meraih medali emas di SEA Games. Terus dibina akan semakin mematangkan kualitas dan mental Rossi kedepan,” tandas Rusdi. (dre/sr/dwi)