MERAK – Kondisi Pelabuhan Merak, Kota Cilegon hari ini lengang. Sebanyak 835.651 orang tercatat telah menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung pada masa arus mudik Idul Fitri tahun ini. Dengan jumlah itu, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mencatat lonjakan pemudik hingga 16,9 persen dibanding momen serupa tahun lalu.
Manajer Oerasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Rudy Mahmudi menjelaskan, data itu merupakan hasil rekapitulasi pemudik sejak H-8 hingga Kamis (14/6) pukul 08.00. Dengan rentan waktu yang sama, tahun lalu jumlah pemudik mencapai 714.973 orang.
Secara rinci Rudy menjelaskan, catatan itu terdiri dari pemudik pejalan kaki sebanyak 124.578 orang, angka itu lebih banyak 0,6 persen dari tahun lalu yang mencapai 123.832 orang. Dalam kendaraan, pemudik tercatat 711.073 orang, jumlah itu lebih banyak 20,3 persen dari tahun lalu yang mencapai 591.141 orang.
Sedangkan kendaraan, tercatat 167.946 kendaraan yang diseberangkan tahun ini. Angka itu lebih tinggi sebanyak 8,4 persen dari tahun lalu dimana dengan jumlah 154.885 kendaraan. Angka itu terdiri dari, kendaraan roda dua sebanyak 71.826 unit, lebih tinggi 4,6 persen dari tahun lalu yang hanya mencapai 68.667.
Kendaraan roda empat tercatat sebanyak 83.223 unit, 12,8 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang mencapai 73.752 unit. Bus tercatat 3.925 unit, 8,6 persen lebih banyak dari tahun lalu sebanyak 3.615 unit. Sedangkan truk, tercatat 96.120 unit, jumlah itu 11,5 persen lebih banyak dari tahun lalu yang mencapai 86.218 unit.
Puncak arus mudik tahun ini menurut Rudy terjadi pada H-3. Pemudik dan kendaraan yang masuk jauh lebih banyak. Bahkan untuk kendaraan roda empat sempat terjadi antrean hingga play over pelabuhan meski berlangsung tidak cukup lama.
Berdasarkan catatan, pada H-3 jumlah pemudik yang menyeberang sebanyak 171.013 orang, sedangkan kendaraan yang menyeberang sebanyak 42.058 unit. Untuk kendaraan, jika pada hari-hari sebelumnya roda empat mendominasi, pada H-3 roda dua lebih mendominasi dengsn catatan 25.697 unit, sedangkan roda empat 15.317 unit.
Menurut Rudy, hal itu terjadi karena pemudik yang bekerja di swasta baru mendapatkan jatah libur. Salah satunya adalah PT Nikomas Gemilang. “Berhubungan dengan pekerja yang di Nikomas, memegang peran penting dalam arus mudik,” katanya.
Rudy melanjutkan, secara umum, arus mudik tahun ini berjalan lebih lancar dibandingkan tahun lalu. Ada beberapa indikator yang bisa menyatakan jika arus mudik tahun ini lebih lancar dari tahun lalu. “Salah satunya waktu menunggu kendaraan ke kapal jauh lebih cepat,” ujar Rudy.
Arus mudik berjalan lebih lancar karena beberapa hal, misalnya, masa liburan yang lebih lama, kemudian pola penanganan pemudik di pelabuhan. “Kita fokuskan Dermaga VI untuk pemudik sepeda motor, tapi dalam suatu waktu kita sebarkan ke dermaga lain,” tuturnya.
Arus mudik pun lancar karena ukuran kapal yang diopersikan tahun ini lebih besar dari tahun lalu. Tahun selanjutnya, kapal yang akan digunakan lebih besar lagi.
Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja VIII Banten Johny Siagian menjelaskan, secara umum arus mudik berjalan lancar, hanya saja menurutnya kondisi H-3 yang menjadi puncak arus mudik di luar prediksi.
“Tadinya kita prediksi puncaknya tidak terlalu ekstrim karen sudah terdistribusi H-5 dan H-6, ternyata sepeda motor H-3 lebih banyak dari tahun 2017. Tahun lalu 21.300, tahun ini 25.700 sepeda motor,” kata Johny.
Dengan memfokuskan di dermaga VI menurut Johny, sangat menolong kelancaran arus mudik hingga tidak sampai terjadi gejolak sesama pengemudi sepeda motor. “Terus kapal pun datang tepat waktu dan tidak ada senggolan dermaga. Sarana dan prasarana mendukung, lalu petugas pun banyak. Saya rasa kesuksesan ini benar-benar kerja tim,” katanya. (Bayu)