MERAK – Arus balik Idul Fitri di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, diperkirakan terjadi hingga Minggu (24/6). Mereka ini adalah para pemudik yang baru masuk kerja pada Senin (25/6).
Sementara hingga Rabu (20/6) pukul 08.00 WIB, berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, pemudik yang sudah kembali 422.938 orang, dari total pemudik 970.327. Jadi, masih ada 547.389 yang belum kembali ke Pulau Jawa.
Sedangkan kendaraan, untuk roda dua, dari total 83.845 unit, yang baru balik 39.929. Masih ada 43.916 unit yang belum kembali. Mobil dari 99.294 unit, yang baru balik ada 47.053 unit. Kendaraan pribadi, dari total 99.294 unit, baru 47 persen yang kembali. Bus dari total 4.290, yang kembali baru 1.256. Sedangkan truk dari 9.200 unit yang baru kembali 1.265.
Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja Banten Jhonny Siagian menjelaskan, pemudik tahun ini cukup padat. “Penumpang rata-rata naik 21 persen. Sementara roda dua naik 12 persen dan roda empat naik 14 persen,” ujar Jhonny kepada Radar Banten, Rabu (20/6).
Pantauan Radar Banten di Pelabuhan Merak, kemarin pagi terlihat antrean para pemudik yang turun dari kapal. Meski padat, tetapi antrean pemudik berlangsung lancar. Tidak ada kejadian menonjol. Sementara antrean kendaraan mulai terjadi pukul 18.00 WIB hingga flyover menuju pintu tol Merak.
General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni menjelaskan, lonjakan arus balik terjadi pada Kamis (21/6) dini hari hingga pagi ini. Fahmi memperkirakan hingga Kamis (21/6) pukul 08.00 WIB, pemudik yang sudah kembali bisa mencapai 70 persen. Sisanya, 30 persen berangsur-angsur balik hingga Minggu (24/6).
Dijelaskan Fahmi, pihaknya telah mendapatkan permintaan agar kapal-kapal berukuran besar segera merapat ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, untuk mengangkut para pemudik yang sudah mengantre. “Pihak pelabuhan meminta agar kapal yang ada di perairan Merak segera berlayar ke Pelabuhan Bakauheni,” ujar Fahmi.
Ia mengaku, sudah berkoordinasi dengan perusahaan kapal agar segera mengirimkan kapal ke Pelabuhan Bakauheni.
ANGKA KRIMINALITIAS
Sementara itu, angka kriminalitas sepanjang libur Idul Fitri ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data yang diterima Radar Banten dari Polda Banten, tahun lalu angka kriminalitas ada 32, sedangkan tahun ini 31. Jumlah itu selaras dengan menurunnya data jenis kejahatan konvensional dari 32 kasus menjadi 28 kasus.
Namun demikian, jenis kejahatan terhadap kekayaan negara meningkat tiga kejadian dibanding tahun lalu yang sama sekali tidak terjadi. Ada pun rincian kejahatan konvensional di wilayah hukum Polda Banten, yakni pencurian dengan pemberatan (curat) tahun lalu lima kejadian dan tahun ini menjadi enam kejadian, pencurian dengan kekerasan tahun lalu tiga kejadian dan tahun ini turun menjadi satu kejadian. Pencurian kendaraan sepeda motor tahun lalu 11 kejadian dan tahun ini turun sepuluh kejadian, dan penganiayaan berat tahun lalu tiga kejadian sementara tahun ini satu kejadian.
Kemudian, kasus penipuan, narkotika dan penggelapan masing-masing tahun lalu berjumlah satu kejadian dan tahun ini meningkat menjadi dua kejadian. Selain itu, jika tahun lalu tidak terjadi kasus peredaran uang palsu, tahun ini Polda Banten mencatat ada tiga kasus atas tindakan kriminalitas tersebut.
Terkait kecelakaan lalu lintas, tahun ini mengalami kenaikan menjadi 33 kejadian dibanding tahun lalu 29 kejadian. Adapun rinciannya, yaitu 12 orang tahun ini meninggal dunia, 12 orang luka berat, dan 48 luka ringan. Angka pelanggaran lalu lintas tahun ini juga mengalami kenaikan dari total 4.057 menjadi 5.144. Rinciannya, yaitu 1.329 ditilang dan 3.815 hanya mendapatkan teguran. (Bayu M-Rifat/RBG)