TANGSEL – Pendaftaran calon aparatur sipil negara (ASN) baru bakal dibuka di akhir bulan ini. Kuotanya mencapai 250 ribu.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur mengatakan, usulan formasi calon ASN baru itu sudah disampaikan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dari kuota yang dimaksud, 100 ribu di antaranya untuk guru.
“Tapi (usulan formasi calon ASN) belum (disampaikan) ke Presiden,” kata Asman setelah mengikuti pembukaan Rakornas Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (11/7).
Asman menjelaskan, tahun ini ada 250 ribu ASN pusat maupun daerah yang pensiun. Pemerintah tetap mempertahankan pengisian kursi calon ASN baru dengan model zero growth. Jadi, kuota calon ASN baru yang dibuka tahun ini tidak sampai 250 ribu.
“Tahun ini akan ada penambahan khusus untuk guru dan tenaga kesehatan,” jelasnya.
Untuk formasi calon ASN guru daerah, Asman mengatakan, sekitar 100 ribu orang. Sementara untuk calon ASN tenaga kesehatan, dia belum bisa menyampaikan angkanya. Sebab, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kementerian Kesehatan.
Lantas bagaimana dengan nasib guru honorer? Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menuturkan, tidak ada kuota khusus untuk tenaga honorer. “(Guru honorer-red) silakan ikut (mendaftar-red) bagi yang masih di bawah 35 tahun. Yang lebih dari 35 tahun belum (ada skemanya-red),” jelasnya.
Bima menjelaskan, beberapa tahun lalu pernah ada kuota khusus untuk tes calon ASN baru dari kelompok tenaga honorer. Namun, nyatanya hasil tes menunjukkan angka ujian yang jeblok.
Dia mengatakan, saat ini pemerintah didesak dari sisi kemanusiaan supaya mengangkat honorer itu. “Kemanusiaan untuk honorernya atau muridnya,” katanya.
Dia menegaskan, rekrutmen calon ASN baru tetap harus menyeleksi sumber daya yang berkualitas. Tidak boleh asal menerima. Apalagi, hanya pertimbangan sudah lama mengabdi menjadi honorer. Jika guru tidak berkualitas dipaksa lolos dari calon ASN baru, lanjutnya, kasihan muridnya.
Bima menegaskan, pendaftaran calon ASN baru untuk para tenaga honorer tetap melalui jalur reguler. Jadi, persyaratan seperti usia dan kualifikasi pendidikan, sama persis dengan pelamar pada umumya. Persaingan murni dari proses seleksi.
Dia mengatakan, tahun lalu kuota calon ASN dibuka sekitar 30 ribu kursi dengan jumlah pelamar lebih dari 2 juta orang. Kebanyakan untuk instansi pusat. Sementara, tahun ini kuotanya jauh lebih banyak. Jadi, BKN menyiapkan tempat ujian berbasis komputer untuk bisa menampung 10 juta pelamar. (JPG)