DALAM hitungan 111 hari dari sekarang, tepatnya pada 6 November mendatang, Mariah Carey (48) singgah ke Indonesia. Diva pop internasional itu bakal tampil dalam Borobudur Symphony 2018-Mariah Carey Live in Concert di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Perhelatan tersebut menjadi suguhan istimewa. Peraih lima Grammy Awards, 19 World Music Awards, 11 American Music Awards, dan 14 Billboard Music Awards itu akan membawakan lagu-lagu hitnya dengan latar keindahan arsitektur bernilai seni dan historis tersebut. Jarak panggung hanya sekitar 50 meter dari Candi Borobudur. “’Penonton menghadap ke arah candi. Pertunjukan dimulai pukul 20.00 WIB, bakal sangat indah,” terang Palwoto, Project Director Borobudur Symphony 2018.
Dia menjelaskan, panggung konser Carey berukuran 12×20 meter. “Untuk desain panggung, ada ‘lidah’ yang memungkinkan Mariah Carey berinteraksi dengan penonton di sisi kiri kanan panggung,” ujarnya dalam sesi konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, kawasan Medan Merdeka, Jakarta, kemarin (17/7).
Desain panggung untuk konser yang terselenggara berkat sinergi antar BUMN itu didukung tata pencahayaan 750 ribu Watt. Sesuai untuk standar pertunjukan kelas dunia. Dari sekitar 7 ribu tiket yang disiapkan panitia, hingga saat ini lebih dari 60 persen tiket telah terjual. Tiket kelas festival sudah ludes. Begitu pula kelas super VVIP (on call) yang menyisakan beberapa lembar tiket.
Edy Setijono, Direktur Utama PT TWC (promotor konser), mengungkapkan bahwa peminatnya tidak hanya penggemar Carey di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di Asia. Thailand termasuk yang paling banyak. Bahkan, ada yang berasal dari Swedia dan Spanyol. “Selain ingin menonton Mariah Carey, faktor lokasi di Borobudur itu menjadi daya tarik,” ungkapnya.
Bagaimana dengan riders Mariah Carey? Pelantun Hero dan We Belong Together tersebut akan memboyong big band serta dancer dari AS dengan total personel sekira 25 orang. Sejauh ini, terang Palwoto, belum ada permintaan yang spesifik dan sulit dipenuhi. “Rasanya Carey sudah lebih matang, lebih bijak. Enggak ada yang aneh-aneh,” katanya, lantas tersenyum.
Bahkan, manajemen Carey menyanggupi pengajuan promotor untuk menghormati kultur masyarakat Indonesia agar mengenakan busana sopan ketika konser nanti. Promotor menawari Carey untuk mengenakan busana batik. “Tapi, poin itu belum dijawab,” ucapnya. Carey bakal membawakan lagu-lagu hitnya sekira dua jam.
Mengingat Candi Borobudur merupakan objek vital yang dikunjungi banyak orang setiap hari dengan luas mencapai 84 hektare, aspek keamanan dan akses sudah disiapkan. Palwoto memastikan, pada hari H konser, Candi Borobudur tetap dibuka seperti biasa.
Sebelumnya, Carey pernah datang ke Indonesia pada 2004. Ketika itu konser dihelat di Jakarta. Kedatangan kali ini tentu akan berbeda karena konser diadakan di venue istimewa, mahakarya Indonesia, Candi Borobudur. (jpg/air/dwi/RBG)