SERANG – Tim sepak takraw Banten lolos babak kualifikasi Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) 2019. Sepak takraw Banten bergabung dalam zona II bersama DKI Jakarta, Bengkulu, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Tim sepak takraw dari tujuh daerah lain itu terbilang bukan lawan berat bagi Banten. Kualitas atlet yang telah disiapkan untuk turun pada Pra PON 2019 masih mampu bersaing dengan atlet asal tujuh daerah tersebut. Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Banten akan menyeleksi 18 atlet putra dan 18 atlet putri saat ini hingga berjumlah 12 orang masing-masing tim.
“Mudah-mudahan di zona II itu Banten masih bisa menunjukkan kualitasnya dan merebut tiket PON 2020. Kita optimistis merebut prestasi sesuai yang diharapkan oleh KONI Banten, yaitu tembus di tiga besar,” kata Sekretaris Umum Pengprov PSTI Banten Mukhlis Ali ditemui Radar Banten di GOR PPLP Banten, Drangong, Kota Serang, Rabu (13/2).
Belasan atlet itu masih rutin berlatih seminggu tiga kali demi meningkatkan kualitas. Latihan tersebut dipusatkan di GOR Ciwandan dan GOR PPLP Banten. “Saat ini masih menjalani persiapan umum, yang lebih ditekankan pada latihan fisik,” jelas Mukhlis.
Ketua Umum PSTI Banten Golib Abdul Mutolib mengatakan, atlet tim Pra PON 2019 sebagian besar merupakan juara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018.
“Atletnya didominasi dari Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang. Karena hasil kesepakatan bersama saat porprov, hanya atlet yang juara umum I dan II yang dipanggil untuk memperkuat Banten di Pra PON,” kata Golib.
Golib mengimbau para atlet sepak takraw Banten untuk tekun berlatih demi prestasi terbaiknya pada Pra PON, November mendatang. “Kita percaya atlet takraw Banten tim putra dan putri bisa diandalkan untuk meraih prestasi gemilang dan merebut tiket PON 2020,” harap Golib. (Riko B/RBG)