Gelar Tes Fisik dan Pelatda
SERANG – Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banten menyambut serius Pra PON 2019. Pesilat Banten telah melaksanakan tes fisik dan mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).
Tes fisik tahap pertama telah digelar Pengprov IPSI Banten pekan lalu. Sebanyak 50 atlet terbaik Banten turut serta pada tes fisik itu. Sebagian besar merupakan juara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018.
“Persiapan Pra PON sudah melalui tes fisik pertama. Tujuannya, untuk mendapatkan pesilat terbaik. Nanti kita akan kembali menggelar tes fisik tahap kedua,” kata Ketua Umum Pengprov IPSI Banten Ajat Sudrajat, dihubungi wartawan, Selasa (26/2).
Seluruh atlet yang mengikuti tes fisik pertama dipastikan bergabung masuk Pelatda Pra PON 2019. Namun, tidak seluruhnya mengikuti kualifikasi PON 2019. Hanya atlet yang lolos seleksi tim inti yang akan berangkat Pra PON 2019.
“Dari 50 atlet itu nantinya hanya akan dipilih sebanyak 28 atlet yang akan tampil di 22 kelas tarung dan enam di kategori seni. Jadi, dalam satu kelas masih ada tiga atau dua atlet yang harus diciutkan,” jelas Ajat.
Ajat mengatakan, pembentukan tim inti diperkirakan bakal dilangsungkan pada Juni mendatang. Oleh karena itu, Ajat mengimbau agar atlet tekun dan giat dalam berlatih untuk menyiapkan dirinya masing-masing.
“Nanti di Juni kami pilih siapa yang berhak membela Banten. Soalnya, pelaksanaan Pra PON kan September,” kata Ajat.
Ajat menegaskan, pihaknya tidak akan bermain-main untuk lolos ke PON 2020 di Papua. Sebab, Banten bakal menempati grup 2 yang disebut sebagai zona neraka. Di grup 2 tersebut dihuni oleh para pesilat kenamaan dari Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Bali. “Ini zona yang sangat keras. Maka, kami tidak akan main-main. Kita turun full team, kalau setengah-setengah tidak akan maksimal,” tutur Ajat. (Riko /RBG)