SERANG – Jumlah penerima Beasiswa Bidik Misi yang digelontorkan pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tahun ini sebanyak 130 ribu orang. Bertambah 40 ribu orang dibandingkan 2018 sebanyak 80 ribu orang.
Hal itu diungkapkan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Ismunandar saat diskusi sekolah berkarakter dengan tema Membangun Pendidikan Karakter dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0 yang diselenggarakan Untirta bekerja sama dengan Pemprov Banten di Hotel Horison Ultima Ratu Serang, Rabu (27/3).
“Kita ingin semakin banyak masyarakat yang berkuliah,” ujar Is usai diskusi.
Kegiatan yang dibuka Rektor Untirta Prof Sholeh Hidayat itu dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan RI Jaleswari Promodhawardani, dan Andi Widjajanto (mantan sekretaris Kabinet Pemerintahan Joko Widodo).
Ia menerangkan, dengan kuota sebanyak 130 ribu orang ditambah penerima yang sudah ada maka anggaran yang digelontorkan tahun ini sebesar Rp4,3 triliun. Sedangkan tahun lalu sekira Rp3,8 triliun.
“Bidik Misi tidak hanya setahun, tergantung jenjang pendidikannya,” terang Is.
Kata dia, mahasiswa strata satu yang menerima Beasiswa Bidik Misi berhak mendapatkan biaya kuliah sebesar Rp2,4 juta per semester dan biaya hidup sebesar Rp700 ribu per bulan selama empat tahun. Dengan syarat, bisa mempertahankan prestasinya, seperti indeks prestasi kumulatifnya di atas 2,75.
“Kami selalu evaluasi program ini. Kami tingkatkan kuota karena jumlah yang melamar dengan yang mampu dibiayai tidak seimbang, tidak semua mampu kami biayai,” tuturnya. Untuk itu, para penerima beasiswa harus mampu mempertahankannya. (Rostinah)