SERANG-Kwarda Banten meminta anggota gerakan Pramuka untuk melek teknologi informasi (IT) sehingga mereka mahir berkomunikasi dalam menghadapi dinamika sosial di masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ketua Kwarda Banten Mohamad Masduki saat membuka kursus kehumasan anggota Gerakan Pramuka yang digelar Kwarda Banten di Gedung Kwarda Pramuka, Kemang, Kota Serang, Jumat (17/5).
Menurut Masduki, kursus kehumasan penting dilakukan karena organisasi Pramuka membutuhkan para anggotanya mahir berkomunikasi dalam menghadapi dinamika sosial di lingkungan masyarakat. “Kita sebagai anggota Pramuka harus mampu menangkap secara positif setiap dinamika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Masduki menambahkan, anggota Pramuka bidang humas bukan hanya bisa menghadapi orang secara verbal, tapi juga harus mampu mengomunikasikan kegiatan Pramuka dalam bentuk-bentuk tulisan ataupun memanfaatkan teknologi informasi seperti media sosial.
“Pramuka itu kantor berita, jadi setiap insannya harus mampu menyampaikan pesan positif atau kegiatan-kegiatan positif kepada masyarakat,” katanya.
Melalui kursus kehumasan, Masduki berharap humas gerakan Pramuka mampu menguasai perkembangan teknologi informasi. “Tidak boleh anggota Pramuka gagap teknologi, kita harus siap menghadapi era digitalisasi,” tuturnya.
Sementara itu, ketua pelaksana kursus kehumasan Kwarda Banten Zaenal Arifin mengatakan, kursus diikuti para anggota Pramuka dari perwakilan pengurus Kwarcab dan Dewan Kerja Cabang.
“Pemateri kegiatan berasal dari internal pengurus gerakan Pramuka, praktisi, pengelola medsos, serta pejabat kehumasan di Pemprov dan Polda Banten,” ujarnya.
Ia menambahkan, kursus kehumasan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (17-19/5). Semua perwakilan kwarcab di bidang humas mengikuti kursus sampai selesai.
“Tujuan dari kursus ini untuk mencetak anggota Pramuka menguasai ilmu kehumasan. Targetnya anggota mahir dalam menghadapi publik baik di media sosial maupun secara langsung saat turun ke masyarakat,” ujarnya. (Deni S)