SERANG – UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten pada tahun ini membuka program studi (prodi) baru yaitu fisika dan biologi. Dua prodi baru yang sementara ini di bawah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan menerima mahasiwa perdana pada tahun akademik 2019/2020.
Kata Rektor UIN SMH Banten Fauzul Iman, membuka program studi baru dan fakultas baru sebagai perwujudan sustainability usaha. Hingga hari ini UIN SMH Banten telah memiliki 1 Program Pascasarjana (S2) dengan 6 program studi dan Program Sarjana (S1) dengan 5 fakultas dan 20 program studi.
“Fakultas Sains dan Teknologi saat ini sedang dirintis. Alhamdulillah prodi fisika dan biologi (sudah dibuka), sehingga total prodi menjadi 22 prodi,” ungkap Fauzul saat memberikan pidato pada Wisuda Sarjana XXVI dan Pascasarjana XXII Tahun Akademik 2018/2019 di Kampus I Ciceri, Kota Serang, Sabtu (15/6).
Selain itu, lanjut Fauzul, juga dilalukan penyediaan infrastruktur. Dengan bantuan dari SBSN (Surat Berharga Syari’ah Negara) pada saat ini telah dibangun gedung utama dan laboratorium yang diperuntukkan bagi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Tahun ini akan dibangun pula gedung PPG di areal kampus 2 dengan luas kurang lebih 49 hektare di Jalan Syeikh Nawawi Al-Bantani dan telah ditempati sejak awal tahun 2017.
“Bangunan lain, mulai rektorat, gedung fakultas, masjid, ma’had, perpustakaan, hingga convention center, serta sarana olah raga insya Allah akan segera dibangun di lokasi yang sama dengan berbagai sumber dana, antara lain dari SBSN dengan sekema multilayers,” ungkapnya.
Fauzul memaparkan, rencana perubahan dan pembangunan tersebut dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya respons cerdas, arif dan relevan terhadap tantangan globalisasi dunia yang ditandai dengan semakin kompleksnya persoalan kemasyarakatan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi di sisi lain masih terjadi dikotomisasi, diskriminasi dan disparitasasi. Dalam hal dikotomisasi ilmu dan agama, konsekuensinya menyebabkan institusi pendidikan umum menghasilkan intelektual yang sekularis. Sementara institusi pendidikan agama menghasilkan golongan ulama tradisional dan terikat pada pemahaman ajaran-ajaran agama secara kaku.
“UIN bercita-cita menjadi lembaga tempat berkembangnya ilmu-ilmu agama, sekaligus juga ilmu-ilmu umum secara utuh. Dengan kata lain integrasi ilmu dan agama menjadi suatu yang harus dilakukan, yakni integrasi-konstruktif atau constructive integration. Paradigma keilmuan tersebut diperkenalkan dengan metafora Spiral Nebula of Big Bang Theory,” jelas Fauzul.
Ia memastikan, pengembangan lembaga, perubahan bentuk dan perluasan kampus sangat diperlukan mengingat minat masyarakat Banten khususnya, masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk menimba ilmu di UIN SMH Banten dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang signifikan. Misalnya : tahun 2015/2016 sebanyak 9.481 mahasiswa, 2017/2018 sebanyak 12.159 mahasiswa, dan 2018/2019 sebanyak 13.842 mahasiswa.
“Namun demikian, karena daya tampung masih terbatas, UIN SMH Banten tahun ini hanya mampu menampung 2.800-an mahasiswa saja. Insya Allah pada tahun-tahun mendatang, kapasitas daya tampungnya UIN SMH Banten dapat kami tingkatkan lagi, di atas 3.000-an mahasiswa dalam dan luar negeri,” ungkap Fauzul. (Aas)