SERANG-Potensi hujan lebat di Provinsi Banten dalam sepekan ke depan masih masih besar. Hasil analisis BKMG menunjukkan dinamika atmosfer madden julian oscillation (MJO) masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang mendukung peningkatan konsentrasi curah hujan. Fenomena gelombang tropis yakni kelvin wave dan rossby ekuatorial berkontribusi signifikan pada pembentukan pola siklonik dan pertemuan angin yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Potensi hujan besar di Provinsi Banten diprediksi terjadi di rentang tanggal 15 hingga 18 Januari 2020. Selain Banten, provinsi lain yang juga mengalami hal serupa adalah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Babel, Sumsel, Lampung, Jakarta, dan Jabar. Lalu Jateng, Jogjakarta, Jatim, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, dan Sulawesi.
Sementara potensi ketinggian gelombang laut hingga mencapai lebih dari 2,5 meter terjadi di beberapa wilayah perairan seperti perairan selatan Jawa Tengah hingga Pulau Sumba, laut Sawu, perairan selatan Pulau Sawu – Pulau Rote, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, dan laut Natuna Utara
Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. “Selain itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada,” tegasnya seperti rilis yang diterima Radar Banten, Minggu (12/1).
BMKG mengidentifikasi terjadi peningkatan potensi hujan dengan variasi intensitas hujan ringan hingga lebat terutama pada dini hari menjelang pagi, terutama di wilayah Jakarta, Tangerang, dan sebagian Bogor. “Kondisi hujan signifikan dapat terjadi kembali pada sore menjelang malam dan dini hari,” tegasnya. (Ahmad Lutfi)