SERANG – Master Internasional (MI) dan Grand Master (GM) catur telah disiapkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Banten. MI dan GM catur itu akan menjadi sekondan atau teman berlatih pecatur Banten jelang PON Papua 2020.
Percasi Banten berhasil meloloskan satu atlet ke PON Papua 2020. Selain mendatangkan sekondan, atlet catur kategori veteran putra, Dany Juswanto, juga berlatih rutin tiga kali sepekan.
“Pak Dany berlatih rutin di Universitas Gunadarma. Di sana dia bisa mendapat lawan-lawan yang variatif dan berbagai karakter lawan. Walau hanya meloloskan Pak Dany di kategori veteran, tapi kami optimistis Beliau bisa berprestasi lebih baik di PON,” kata Ketua Pengprov Percasi Banten Amin Lukman, Senin (27/1).
Amin berharap, latihan rutin tersebut, Dany mampu mendongkrak perolehan medali di PON 2020. Sebelumnya, Pra PON 2019, Dany hanya memperoleh medali perunggu.
“Apalagi di kategori yang Beliau mainkan ada tiga medali emas yang diperebutkan. Dengan capaian medali perunggu saat Pra PON kami berharap bisa meraih medali emas dari tiga nomor yang dilombakan nanti,” harap Amin.
Kata Amin, sekondan itu dihadirkan setiap akhir bulan ke Tangerang. Pada Maret 2020, frekuensi latih tanding itu bakal lebih ditingkatkan hingga jelang keberangkatan ke PON. “Setelah Maret bukan hanya setiap akhir bulan, pertemuannya akan lebih kita optimalkan,” jelas Amin.
Manajer catur Banten Dudi Darmadi mengakui program latihan Dany memang dititikberatkan pada latih tanding. Secara kualitas kemampuan Dany sudah di level pelatih buat para pecatur.
“Jadi sulit buat kita menyediakan pelatih yang kemampuannya di atas Pak Dany. Karena meski dia melakukan kesalahan dalam latihan, ibarat tersesat dia tahu tersesat dan tahu belokan mana untuk kembali ke jalan yang tepat untuk meraih kemenangan,” ungkap Dudi.
Nah, Percasi Banten memutuskan mendatangkan sekondan sebagai solusi mengasah kemampuan Dany. “Dari sekondan ini kita harapkan menjadi wadah evaluasi buat Pak Dany,” kata Dudi. (rbs/nda/ira)