CILEGON – Kuota atlet taekwondo Banten untuk bertanding di PON Papua 2020 dikabarkan bertambah. Penambahan kuota itu berdasarkan penilaian KONI Banten terhadap bakat para taekwondoin Banten.
KONI Banten sebelumnya akan memberangkatkan dua taekwondoin peraih medali emas pada ajang Pra PON 2019 lalu. Yakni, Fisca Aferelia di kelas under 46 kilogram putri dan M Yulfizar di kelas 87 kilogram putra.
Namun, keputusan itu diubah oleh KONI Banten. Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Banten mendapat kuota tambahan.
“Sekarang kami ditambahkan dua atlet untuk ke PON 2020. Ini sesuai hasil talent scouting KONI Banten. Kedua atlet ini yaitu Labibah El Fara dan Alya Zafira,” kata pelatih PON taekwondo Banten Malik Firdaus, Minggu (16/2).
Malik menjelaskan, Labibah dan Alya mencatatkan hasil positif saat turun di nomor kyorugi pada ajang Pra PON 2019. Labibah merebut medali perak dari kelas under 73 kilogram putri. Kemudian Alya meraih medali perak di kelas under 67 kilogram putri.
“Kita bersyukur dengan adanya tambahan atlet ini. Alya dan Labibah juga punya peluang yang sama untuk mempersembahkan prestasi terbaik pada PON 2020 di Papua nanti. Kans kita semakin terbuka dengan bertambahnya atlet ke Papua,” jelas Malik.
Malik mengaku empat atlet itu tidak mengalami kendala dalam mengikuti program latihan yang telah dibuat. Sejauh ini latihan tahap persiapan umum masih memfokuskan peningkatkan kekuatan fisik atlet.
“Sekarang mereka sedang latihan bersama dengan atlet babak kualifikasi pra olimpik di Cibubur. Kan pelatih Banten, pak Fino dipanggil untuk membantu latihan timnas. Keuntungannya atlet Banten bisa mendapatkan akses latihan disana,” ungkap Malik.
Malik mengklaim kemampuan taekwondoin Banten terus meningkat. Bahkan, Fisca tiga kali meraih kemenangan saat melakukan laga uji coba. Padahal, lawan yang dihadapinya adalah atlet timnas Indonesia dan Korea Selatan.
“Saat berlatih tanding dengan atlet timnas Korea dan Indonesia. Kita melihat Fisca sangat bagus, kemampuannya meningkat. Lawan atlet asal Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, dan Korea, Fisca berhasil unggull,” jelas Malik.
Anggota Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Banten Monlek mengaku belum mengetahui pertambahan kuota atlet untuk cabor TI Banten.
“Kalau itu mungkin keputusannya baru ditingkat pimpinan. Coba konfirmasi ke Ketua Binpres,” kata Monlek.
Hingga tadi malam, Ketua Binpres KONI Banten Hengky S Bremeer belum dapat dikonfirmasi Radar Banten. Nomor ponselnya dalam keadaan tidak aktif. (rbs/nda)