SERANG – Partai Gerindra segera merapat ke Koalisi Perubahan yang digagas PAN, PKS, Berkarya, dan Hanura di Pilkada Kabupaten Serang. Bergabungnya Gerindra ini membuka peluang terjadinya head to head di Pilkada Serang antara koalisi Golkar melawan Koalisi Perubahan.
Ketua DPW PAN Banten Masrori mengungkapkan, Koalisi Perubahan semakin kuat dengan bergabungnya Gerindra. “Gerindra sudah sepakat bergabung dengan Koalisi Perubahan,” kata Masrori kepada Radar Banten di Kota Serang, Kamis (20/2).
Dengan bergabungnya Gerindra, lanjut Masrori, Koalisi Perubahan bisa mengajak beberapa partai lain untuk ikut bergabung. “Kecuali Golkar dan PDIP, partai lainnya berpeluang untuk masuk barisan Koalisi Perubahan di Pilkada Kabupaten Serang. Dalam beberapa hari ke depan akan banyak kejutan,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut Masrori, komunikasi politik PAN dan PKS dengan Gerindra cukup baik. Bahkan di Pilpres 2019 lalu, pihaknya bersama-sama membangun koalisi dan berhasil memenangkan suara terbanyak di Kabupaten Serang dan Provinsi Banten saat mendukung pasangan capres/cawapres Prabowo-Sandi. “Saya telah berkomunikasi langsung dengan Ketua DPD Gerindra Banten (Desmond J Mahesa) terkait arah koalisi di Pilkada Kabupaten Serang. Beliau langsung menyambutnya dengan terbuka dan segera mendeklarasikan bergabungnya Gerindra di Koalisi Perubahan,” bebernya.
Mantan aktivis pemuda ini menambahkan, Koalisi Perubahan membuka diri kepada partai politik lain. “Bahkan PAN dengan Gerindra sangat terbuka berkoalisi tidak hanya di Pilkada Kabupaten Serang, tapi juga di Pilkada Kota Cilegon,” kata Masrori yang juga direkomendasikan DPP PAN untuk maju menjadi bakal calon bupati Serang ini.
Sementara Sekjen DPD Gerindra Banten Andra Soni membenarkan rencana bergabungnya Gerindra ke koalisi PAN, PKS, Berkarya, dan Hanura. “Prinsipnya Gerindra terus membangun komunikasi dengan partai lain, terlebih dengan partai-partai yang sama-sama berjuang di Pilpres 2019 (PAN, PKS, Bekarya). Insya Allah kami siap bersama-sama kembali di Pilkada 2020,” kata Andra kepada Radar Banten.
Hasil komunikasi dengan DPW PAN, lanjut Andra, telah ada satu kesepahaman untuk berjuang bersama di Pilkada 2020. “Gerindra siap mengusung semangat perubahan dalam pilkada serentak 2020 di Banten,” tegasnya.
Terkait Koalisi Perubahan, Andra mengaku partainya sudah seirama dengan visi-misi yang digagas PAN dan PKS di Pilkada Kabupaten Serang. “Tentu kami siap bergabung dengan Koalisi Perubahan,” tuturnya.
Terkait calon yang disiapkan, Andra mengaku akan dibahas bersama-sama di Koalisi Perubahan. “Kan koalisi yang dibangun belum membahas nama calon yang akan diusung. Tentu Gerindra akan mengusulkan calon yang terbaik untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Serang,” urainya.
Head to Head
Dihubungi terpisah, pengamat politik STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana menilai, kondisi politik di Banten jelang pilkada serentak 2020 sudah masuk tahap krusial. Itu terlihat dengan adanya sejumlah rekomendasi dari PDIP, PAN, dan PKS. “Bahkan di Pilkada Kabupaten Serang sudah masuk tahap menentukan arah koalisi sejumlah parpol. Ini menjadi gambaran bahwa pilkada di Kabupaten Serang tidak akan terjadi calon tunggal,” tutur Harits.
Ia melanjutkan, peta politik di Kabupaten Serang sudah sangat terbuka. Sehingga sudah bisa diprediksi akan terjadinya dua kubu seperti yang terjadi di Pilpres 2019 lalu. “Pilkada Kabupaten Serang kemungkinan besar koalisi antara PDIP dan Golkar akan terwujud, mungkin akan ditambah dengan partai-partai pendukung lainnya seperti PPP, PKB, dan yang lainnya. Sementara di posisi melawan petahana sudah muncul Koalisi Perubahan,” urainya.
Dengan melihat kemungkinan skema koalisi head to head maka sebagian orang akan menganggap ini seperti berlanjut arena pilpres ke dalam Pilkada Kabupaten Serang. “Saya melihat isu yang akan dibangun Pilpres 2019 tidak banyak berpengaruh. Karena pilkada pertarungan antar figur lokal,” tegasnya.
Kendati head to head sangat terbuka, Harits mengaku peluang adanya poros tengah masih memungkinkan. “Walaupun sepertinya untuk Pilkada Kabupaten Serang akan head to head tapi peluang poros tengah masih ada, sebab Demokrat, NasDem, dan beberapa partai tengah belum menentukan sikap,” paparnya. (den/alt/ags)