Penilaian tahap akhir Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020 sudah dilaksanakan. Sebanyak 402 RT yang mengikuti lomba bersaing ketat menunjukkan hasil penataan, kini masuk tahap rekapitulasi penilaian oleh tim juri.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tim juri, rekapitulasi penilaian sulit menentukan RT mana saja yang masuk nomine. Namun, ada sejumlah RT di beberapa kelurahan yang berpotensi lolos meraih nomine dengan berbagai kriteria baik dari segi kebersihan, penghijauan, dan keamanan lingkungan.
Sejumlah kampung yang berpotensi masuk nomine itu tentu memiliki keunggulan dibanding dengan RT lain. Seperti kampung di Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, yang partisipasi warga dan penghijauannya luar biasa, ada pula Kelurahan Tamanbaru, Kelurahan Dalung, dan Kelurahan Drangong yang punya penghijaun kampung menyeluruh.
Selain itu, ada pula di Kelurahan Pipitan, Kelurahan Kalodran, Kelurahan Lebakwangi, Kecamatan Walantaka yang memberikan kejutan pada tim juri pada penilaian tahap dua dengan penataan maksimal. Ada pula di Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Serang yang penuh tanaman bunga serta lengkapnya semua persyaratan lomba baik fisik maupun administrasi.
Perwakilan tim juri LRLA Hj Ade Jumaiah mengatakan, proses penilaian tahap dua berlangsung lancar. Sebanyak 40 juri yang tergabung dalam 13 kelompok menemukan hasil penataan warga yang beragam. Ada RT yang masih zonk seperti penilaian tahap pertama namun ada pula kampung yang memberi kejutan dengan penataan yang berubah drastis. ”Saya yakin, hasil rekapitulasi penilaian ini pasti penuh persaingan ketat,” kata Ade kepada Radar Banten, Minggu(12/9)
Saat penjurian kemarin, Ade mengaku bahagia lantaran sudah ada banyak perubahan yang terjadi di kampung-kampung yang dinilainya. Menurutnya, LRLA mampu menumbuhkan kesadaran warga untuk memperbaiki lingkungan.
Bahkan, kata Ade, kreativitas dan inovasi warga di Kota Serang untuk menata kampung sangat luar biasa. Salah satu indikasinya mulai munculnya taman-taman bunga dan sarana bermain anak di kampung. ”Jadi tamannya dihias dengan berbagai macam kreasi dari bambu, bunga, dan pengolahan sampah bekas kemasan menjadi spot foto yang unik,” jelasnya.
Ade mengimbau, siapa pun nanti kampung yang masuk nomine harus bisa tetap mempertahankan kualitas penataan lingkunganya. Sedangkan bagi RT yang belum masuk nomine harus terus berupaya melakukan perubahan membuat kampung lebih baik. ”Soalnya lomba ini akan dilaksanakan setiap tahun, jadi aje kendor,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kota Serang H Toyalis menambahkan, masih terus berkoordinasi dengan Radar Banten terkait hasil rekapitulasi penilaian tahap akhir. Ia membenarkan, jika banyak RT yang meraih poin tinggi di penilaian dahap dua. ”Sebelum menentukan RT yang lolos nomine, kita rapat dulu bersama juri agar proses seleksi lebih ketat dan menemukan hasil yang sesuai,” ujarnya. (mg06/alt)