Erick Thohir: BUMN Aja Banyak yang Tidak Untung
SERANG – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan akan menutup sejumlah perusahaan BUMN yang tidak memberikan kontribusi terhadap perekonomian akhir tahun 2021. Ia pun menyarankan agar pemerintah daerah juga berani menutup BUMD yang tidak jelas.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir saat berdiskusi dengan Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten di salah satu rumah makan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, seusai melakukan kunjungan kerjanya di Provinsi Banten, Jumat (1/10).
“Dari pengalaman saya memimpin Kementerian BUMN, sebenarnya pemerintah daerah tidak perlu memiliki banyak BUMD. Sebab BUMN saja banyak yang tidak efektif,” kata Erick.
Berdasarkan data yang diterimanya, lanjut Erick, hampir semua pemerintah daerah memiliki lebih dari 10 BUMD termasuk di Provinsi Banten.
“Memang BUMD bukan kewenangan Kementerian BUMN, namun saya sarankan lebih baik pemerintah daerah fokus memaksimalkan BUMD yang produktif, sehingga memberikan pemasukan pada daerah. Jangan hanya menyerap APBD melalui penyertaan modal,” tegasnya.
Kata Erick, pembentukan BUMN maupun BUMD sejatinya untuk menambah sektor pendapatan pemerintah, jadi kalau ada BUMN maupun BUMD yang tidak produktif, lantaran tidak beroperasi maupun salah kelola sebaiknya ditutup.
“Kalau untuk BUMN yang tidak produktif, tahun ini juga akan kami tutup secara bertahap. Kementerian BUMN sudah membentuk asset management BUMN di bawah Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa. Kalau untuk BUMD, itu masing-masing Pemda yang tahu kondisinya. Kan saya juga tidak tahu motivasi membentuk banyak BUMD untuk tujuan apa saja,” tegasnya.