SERANG-Walikota Serang Syafrudin memastikan kerja sama pengelolaan sampah antara Pemkot Serang dan Pemkot Tangsel tetap berjalan. Namun, untuk pengiriman sampah terpaksa dihentikan sementara hingga disepakati oleh masyarakat.
“Karena sesuai keinginan masyarakat itu disetop, nunggu besok (Senin-red). Insyaallah kalau sudah ada kesepakatan, nanti mulai dikirim (sampah-red) lagi,” ungkap Syafrudin kepada wartawan, Minggu (24/10).
Penghentian sementara pengiriman sampah itu sebagai buntut protes warga Lingkungan Jakung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Senin (25/10), sebanyak 21 Ketua RT se Kelurahan Cilowong diundang ke Aula Setda Pemkot Serang untuk membahas tuntutan warga.
“Seluruh RT di Kelurahan Cilowong saya undang ke sini (Pemkot-red). Ada 21 RT untuk membahas itu (tuntutan-red),” ujar Syafrudin.
Diketahui, salah satu tuntutan warga adalah kompensasi berupa uang pembinaan Rp100 juta untuk masing-masing RT di Kelurahan Cilowong. Padahal, kesepakatan awal dengan masyarakat, kompensasi dampak negatif (KDN) itu hanya diberikan kepada warga di dekat TPAS Cilowong. Mekanisme pemberian kompensasi pun dilakukan secara perorangan. “Jadi kompensasi itu diberikan bukan ke semua RT, tapi masyarakat terdekat (TPAS Cilowong-red) diberikan secara perorangan,” ungkapnya.