Kalau sudah cinta, harta pun seolah tak berharga. Mungkin begitulah yang dialami Udin (30) nama samaran, yang rela jual sawah demi Sinta (35),.janda anak satu yang dinikahinya.
Ditemui Radar Banten di salah satu kampung di Kecamatan Kramatwatu, Rabu (15/12) siang itu Udin baru pulang bekerja. Di warung kopi pinggir jalan, ia bercerita soal perjuangannya mendapatkan Sinta.
Meski harus rela kehilangan sawah warisan orangtua, tapi Udin mengaku sangat bangga bisa mempersunting Sinta, wanita primadona desa yang sudah lama diinginkannya. “Dia itu banyak yang ngejar, jadi saya bangga bisa dapetin dia,” kata Udin.
Maklumlah, katanya sih, Sinta memang cantik, dandanannya sederhana tapi wajahnya manis. Kulit putih dan bodi aduhai, apalagi setelah punya anak dan menjanda, bodinya makin cetar membahana.
Berbeda dengan Udin yang biasa saja, tak bisa dibilang tampan, jelek juga tidak, ya pas-pasanlah. Tapi Udin beruntung karena terlahir dari keluarga berada, tapi karena orangtua sudah lansia, sering sakit-sakitan, usahanya pun mulai surut, tak semaju dulu.
Karena Udin anak bungsu dari tiga bersaudara, kehidupannya terbiasa dimanja. Apa yang ia minta harus dituruti. Jadi saat jatuh cinta pada Sinta, Udin memaksa keluarganya agar setuju, padahal mereka semua menolak karena status jandanya. “Saya mah kalau udah punya satu pilihan, pokoknya harus dapet dan enggak mau yang lain,” akunya.