SERANG – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia akan menggelar Muktamar VI pada Kamis – Sabtu (16-18/12) di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta.
Wakil Ketua Penyelenggara Muktamar VI Satkar Ulama Indonesia Zainal Abidin Machmud menjelaskan, muktamar diikuti perwakilan 33 provinsi seluruh Indonesia, kecuali Kalimantan Utara (Kaltara). “Di Kaltara belum terbentuk Satkar Ulama,” kata Zainal.
Kata Zainal, muktamar akan dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Ketua DPP Satkar Ulama Indonesia Aly Yahya.
Ketua Satkar Ulama Indonesia Ali Yahya dalam keterangan resminya, Kamis (9/12), menjelaskan, Satkar Ulama di Kaltara belum terbentuk karena Kaltara merupakan provinsi baru. Satkar Ulama merupakan organisasi yang dibentuk atau menginduk ke Golkar. Secara kelembagaan pembentukannya harus sesuai dengan garis kebijakan DPD I Golkar.
“Jadi tergantung DPD Golkar Kaltara-nya untuk membentuk. Kita harapkan setelah muktamar ini, DPD Satkar Ulama di Kaltara terbentuk,” terang dia.
Secara umum, ungkap dia, Muktamar Satker Ulama mengagendakan beberapa hal. Pertama, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), muktamar akan meminta laporan pertanggungjawaban pengurus. Kedua, menetapkan dan atau mengubah AD/ART, ketika merumuskan program umum dan keempat menyampaikan pernyataan sikap.
Pernyataan sikap ini bisa dilakukan untuk internal Satkar dan Golkar secara umum, dan bisa juga ditujukan kepada Pemerintah. Terakhir, yaitu memberikan rekomendasi, di mana salah satu poinnya sesuai kesepakatan bersama mendesak DPP Golkar untuk menetapkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden 2024.
Ia menambahkan, Muktamar Satkar Ulama juga akan membahas sejumlah isu strategis keagamaan. Tri Kerukunan umat beragama yang juga menjadi program empat pilar MPR RI menjadi salah satu bahasannya. Kemudian sesuai dengan semangat dan visi Satkar Ulama, turut dibahas program-program kerja untuk menyatukan umaro dan ulama. (aas)