LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Puluhan pelajar di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak mengikuti pelatihan jurnalisme kebencanaan.
Pelatihan yang digelar
Komunitas Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini bertempat di Villa Hejo Kiarapayung, Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan pada 26-27 Juni 2022.
Kegiatan bertajuk Berdaya, Waspada Bencana diikuti 28 orang pemuda dan pemudi Bayah, di antaranya pelajar SMA dan SMK.
“Workshop ini adalah wujud kolaborasi kampus UMN dengan GMLS yang sama-sama memiliki kepedulian bahwa pengetahuan kesiapsiagaan bencana itu penting dimiliki oleh warga Lebak Selatan, di mana wilayahnya memiliki potensi terjadinya megathrust yang bisa menyebabkan tsunami,” kata Ketua Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) Anis Faisal Reza kepada Radar Banten, Selasa 28 Juni 2022.
Menurutnya, kegiatan ini wujud kolaborasi komunitas yang dipimpinnya dengan universitas yang ada di Provinsi Banten yang sama-sama memiliki kepedulian dan kesepahaman akan pentingnya peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Banten Selatan.
“Di era modern seperti saat ini siapapun dapat menjadi jurnalis, termasuk dengan masyarakat. Pemanfaatan teknologi mobile dalam jurnalistik kebencanaan dapat membantu penangan kebencanaan termasuk informasi yang cepat dengan disajikan pemberitaan ataupun penulisan yang tepat,” ujarnya.
Andy Firmansyah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMN mengtakan, sudah menjadi kewajiban bagi kampus untuk bisa lebih proaktif membantu dan saling menguatkan untuk segala inisiasi komunitas atau masyarakat yang dapat memberikan manfaat luas. Apalagi tentang kebencanaan di mana Indonesia adalah supermarket bencana.
“Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian program tahun kedua pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Fakuktas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Bisnis UMN berkolaborasi dengan GMLS. Rencananya program multiyears ini akan melibatkan fakultas lainnya di UMN untuk bisa terlibat secara aktif dan berkesinambungan mendukung upaya-upaya kesiapsiagaan, tanggap bencana, dan pemulihan pascabencana,” katanya.
Wildan, salah seorang peserta workshop, senang mengikuti kegiatam tersebut karena mendapatkan pengetahuan teknik penulisan jurnalistik, terutama soal penulisan kebencanaan.
“Ternyata ada trik penulisan agar enak dibaca dan pengabaran yang tepat. Saya tertarik karena memang selama ini konsen juga soal kebencanaan,” katanya.
Reporter: Nurabidin
Editor: Aas Arbi