SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Puluhan Ketua Rukun Warga (RW) yang tergabung dalam Forum RW Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang mendatangi Kantor Gubernur Banten, di KP3B, Curug, Kota Serang, pada Kamis (7/7).
Kedatangan pengurus Forum RW untuk menyampaikan aspirasi terkait persoalan pendidikan, khususnya SMA negeri yang menjadi kewenangan Pemprov Banten.
Namun sayang, Forum RW gagal menemui Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar lantaran orang nomor satu di Banten sedang melaksanakan kegiatan di luar kantor. Pengurus Forum RW hanya diterima pejabat Dindikbud Banten untuk menyampaikan aspirasinya.
Koordinator Forum RW Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang Sampurna mengungkapkan, pihaknya sengaja datang ke KP3B untuk menemui Penjabat Gubernur, lantaran membawa aspirasi penting yang dititipkan masyarakat Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
“Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Kemis lebih dari 340 ribu jiwa, jumlah itu hampir sama dengan penduduk Kota Cilegon. Namun sayangnya, di Pasar Kemis hanya ada satu SMA Negeri yakni SMAN 24. Itu memupuskan harapan sebagian besar masyarakat menyekolahkan anaknya di SMA Negeri,” kata Sampurna kepada wartawan di depan Kantor Gubernur Banten.
SMAN 42 Kabupaten Tangerang yang berasa di Pasar Kemis hanya mampu menampung 432 siswa setiap tahunnya. Sementara calon siswa baru ribuan setiap awal tahun ajaran baru, lulusan dari tujuh SLTP/SMP yang ada di Pasar Kemis yang tersebar di lima desa.
“Makanya kami minta kepada Penjabat Gubernur untuk membangun SMAN baru di Pasar Kemis. Sebab setiap PPDB khususnya jalur zonasi, banyak orang tua yang hanya bisa pasrah, ke SMAN 24 gak masuk, apalagi ke SMAN lain yang di luar Pasar Kemis tidak masuk zonasi,” tuturnya.
Ia melanjutkan, akibat hanya ada satu SMA Negeri, masyarakat Pasar Kemis terpaksa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta dengan biaya yang lebih mahal. Beberapa orang tua bahkan terpaksa tidak melanjutkan pendidikan anak-anaknya lantaran keterbatasan biaya.
“Kami minta Pak Al Muktabar turun tangan terkait nasib masyarakat Pasar Kemis. Bila membangun SMA Negeri baru membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar. Kami mengusulkan agar SMP dan SMA PGRI disatukan untuk dijadikan SMA Negeri. Ini aspirasi masyarakat Pasar Kemis yang kami bawa hari ini,” tegasnya.
Perjuangan warga Pasar Kemis untuk mendapatkan tambahan SMA Negeri, tambah Sampurna, telah dilakukan sejak 2019 lalu.
“Tahun 2019 kami mengadu ke Dindik Kabupaten Tangerang dan Banten, namun tapi tidak ada respons sampai sekarang. Makanya tahun ini kami memberanikan diri untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Penjabat Gubernur,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, pengurus Forum RW akhirnya diterima Kepala Bidang SMA Dindikbud Banten Lukman.
“Aspirasi Forum RW Pasar Kemis akan segera kami sampaikan kepada pimpinan,” kata Lukman usai menerima aspirasi Forum RW.
Terpisah, Sekretaris Dindikbud Banten M Taqwim saat dikonfirmasi belum bisa merespons terkait aspirasi Forum RW Pasar Kemis.
“Saya belum bisa berkomentar banyak, karena tadi yang menerima audiensi dengan Forum RW Kabid SMA. Tapi pasti akan kami tindaklanjuti,” katanya.
Reporter: Deni Saprowi