PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – PT Indonesia Power bekerja sama dengan Pemkab Pandeglang akan mengelola sampah rumah tangga dan pasar menjadi briket untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti atau bahan bakar campuran batu bara di PLTU Labuan.
PT Indonesia Power dalam mengoperasikan PLTU Labuan saat ini masih mengandalkan bahan bakar dari batu bara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Achmad Saepudin mengatakan, briket sampah dibutuhkan PT Indonesia Power untuk mengoperasikan PLTU Labuan.
“Saat ini, untuk mengoperasikan PLTU, Indonesia Power menggunakan batu bara. Namun sekarang persediaannya terbatas dan harganya tinggi sehingga dibutuhkan 12 briket sampah dari kebutuhan batu bara saat ini,” katanya kepada Radar Banten, Minggu (4/9).
Briket yang dibutuhkan PT Indonesia Power akan dibuat dari sampah rumah tangga dan sampah pasar. Termasuk sampah plastik akan dikelola dijadikan briket.
“Jadi briket dibuat dari sampah untuk campuran batu bara. Saat ini masih penjajakan dulu, mudah mudahan sampah TPA bisa ke ambil semua, satu hari mereka butuh sampah sampai 100 ton,” katanya.
Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Wawan mengungkapkan, tim dari PT Indonesia Power sudah datang mengecek ke Tempat Pembuangan Akhir namum belum dilakukan PKS (Perjanjian Kerjasama) atas pengelolaan sampah. Baru MoU Penandatanganan Kesepakatan Bersama (PKB) dengan ibu Bupati (Bupati Pandeglang Irna Narulita) dan peninjauan lokasi saja,” katanya.
Jadi memang sampah di TPA berupa sampah domestik organik dan non organik akan dikelola menjadi briket. Sampah di TPA Bangkonol volumenya sampai 100 ton per hari.
“Untuk sementara hanya sebatas penelitian saja. Dan belum kepada perhitungan kebutuhan sampah yang akan dikelola PT Indonesia Power,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan
Editor : Aas Arbi