LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID – Hujan deras dengan intensitas tinggi selama empat jam membuat empat aliran sungai di Lebak selatan meluap dan merendam ratusan rumah.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak pada pukul 21.30 WIB. Banjir di Lebak selatan pada Minggu, 9 Oktober 2022, telah merendam 133 rumah dan puluhan hektare areal pesawahan.
Tidak hanya itu, infrastruktur juga mengalami kerusakan. Diantaranya, jembatan gantung penghubung Desa Cisuren dan Desa Pasirgombong rusak berat.
Oprit jembatan di Desa Bayah Timur rusak berat. Jembatan gantung penghubung Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak ke Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi putus.
Fasilitas umum dan sarana peribadatan juga tidak luput dari terjangan banjir. Akibatnya, Majlis Al-Kaushar dan Majlis Nurul Ulum di Desa Suwakan, Kecamatan Bayah rusak ringan. Selanjutnya, Ponpes Nurul Huda, Majlis Taklim Nurul Huda, Masjid Nurul Janah ambrol dan rusak ringan.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Feby Rizki Pratama menyatakan, dari laporan di lapangan, banjir yang merendam lima wilayah kecamatan sudah mulai surut.
“Warga di Cibareno sudah membersihkan rumahnya masing-masing,” ungkap Feby kepada RADARBANTEN.CO.ID.
Terpisah, Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik mengungkap, banjir luapan Sungai Cimadur merendam rumah dan lahan pertanian. Bahkan, infrastruktur jembatan juga mengalami kerusakan. Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat tetap waspada.
“Di Bayah Timur ada 35 rumah yang terendam dengan ketinggian mulai dari 10 sentimeter hingga setengah meter. Saat ini, kondisi air sudah mulai surut dan hujan pun reda,” kata Rafik.
Dia menambahkan, selain pemukiman penduduk, banjir juga merendam 25 hektare sawah di Bayah Timur. Kondisi tersebut membuat petani terancam gagal panen.
“Usia tanam padi baru sebulan. Kondisi air yang kencang dikhawatirkan membuat tanaman padi rusak dan akhirnya merugikan petani,” jelasnya.
Pemerintah desa dan kecamatan, kata Rafik, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan. Apalagi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem.
“Harus diwaspadai cuaca ekstrem yang terjadi hingga beberapa hari ke depan,” ungkapnya.
Reporter: Mastur