CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID – Untuk melindungi masyarakat dari potensi kecurangan saat transaksi jual beli di pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Cilegon melalui Bidang Metrologi Legal melakukan pengecekan dan tera ulang alat ukur timbangan di sejumlah pedagang.
Tera ulang itu dilakukan secara rutin setiap tahun, terbaru dilakukan pada 24 Oktober yang laludi Pasar Kranggot Kota Cilegon.
Kepala Bidang Metrologi Legal pada Disperindag Kota Cilegon, Hadi Permana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk pengecekan dan keakuratan timbangan yang dimiliki oleh para pedagang yang berjualan di pasar.
“Sasaran kita para pedagang yang memiliki timbangan dan takaran. Apakah ini sudah sesuai ketika masyarakat beli 1 kilogram benar dengan berat yang sama. Nah kita cek semuanya disini, biar tidak ada kecurangan ketika konsumen membeli dan pedagang pun sesuai dengan takaran,” ujar Hadi.
Ia menuturkan, selain melakukan pengecakan di wilayah pasar, pihaknya juga bakal melakukan ke pelaku usaha di toko-toko pinggir jalan yang terdapat timbangan.
“Semua pedagang di pinggir jalan yang mempunyai timbangan bakal kita cek seperti toko sembako,penjual telur dan lainnya,” kata Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan, hasil tindak lanjut dari pengecekan ini, jika timbangannya sesuai pihaknya akan menempelkan berupa stiker tanda tera sah yang menandakan timbangan aman atau terukur.
“Jadi konsumen yang membeli merasa terlindungi ketika membeli dan terciptanya pasar yang terukur,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, dalam pengecekan ke beberapa pasar juga sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya kecurangan yang dilakukan pedagang.
“Sejauh ini tidak ada kecurangan hanya saja timbangan ada yang sedikit eror karena timbangannya sudah tua jadi timbangannya ada yang sedikit berkurang karena karat tapi masih di batas wajar. Jadi minta segera diperbaiki,” pungkasnya.
Kendati demikian, jika yang rusak itu namanya tera batal, maka pihaknya menyarankan timbangannya tidak boleh dipakai dan tidak diberi tanda karena timbangannya tidak layak.
“Apabila tetap dipakai saat ada razia, risiko ditanggung sendiri apabila timbangannya tidak sesuai,” tegasnya. (ADV)