SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pelaksanaan normalisasi Kali Talang yang menjadi penyebab banjir di dua perumahan Kota Serang alami kendala. Kondisi ini mengakibatkan proses normalisasi aliran kali terhenti sementara.
Diketahui, pada Kamis 17 November 2022 banjir dan longsor menimpa wilayah Kota Serang. Lokasi, banjir terparah menimpa empat titik di Perumahan Taman Widya Asri Tahap I, II dan III serta Perumahan Ranau Estate. Banjir disebabkan luapan Kali Talang karena mengalami sedimentasi dan penyempitan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Serang, Mudrik mengaku saat ini proses normalisasi di aliran Kali Talang Ranau Estate yang dilakukan mengalami beberapa kendala, sehingga terhenti sementara.
“Kami pekan kemarin sudah turun (normalisasi) termasuk menurunkan alat berat. Tapi, terhenti untuk sementara ini,” ujarnya, Kamis 29 Desember 2022.
Kata Mudrik, proses normalisasi tersendat karena beberapa faktor. Pertama, rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai, Cindanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) belum keluar.
Kedua, proses normalisasi terhenti karena tanah di sepadan kali merupakan tanah wakaf milik warga. Kemudian ketiga, banyak bangunan berdiri di sepadan aliran kali.
“Tiga hal itu yang menyebabkan normalisasi terhenti. Iya, pas masuk perumahan itu tanah wakaf warganya,” katanya.
Untuk itu kata Mudrik, proses normalisasi Kali Talang akan kembali dilakukan setelah proses ketiganya rampung dilakukan. Sehingga, normalisasi Kali Talang bisa berjalan tanpa hambatan.
“Kalau penanganan jangka panjangnya kami tahun 2023 merencanakan melakukan kajian FS (feasibility study) agar air yang masuk ke Kali Talang bisa dikendalikan,” terangnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas PUPR Kota Serang, M Ibra Gholibi mengatakan, selain normalisasi pihaknya merencanakan pelebaran jembatan di tahun 2023 senilai Rp500 juta.
Disinggung terkait dengan peringatan BMKG terkait prakiraan Cuaca Ekstrem hingga 2 Januari 2023, PUPR menerjunkan personel untuk memantau perkembangan.
“Kita selalu memantau perkembangan. Kami berharap warga bersama-sama menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan ke aliran Kali Talang,” terangnya.
Sementara itu, Camat Taktakan Mamat Rahmat mengaku terus berusaha memberikan informasi terkait kondisi di lapangan untuk aliran Kali Talang terlebih memasuki musim penghujan.
“Kami terus menginformasikan kepada pimpinan dan OPD terkait dengan keinginan warga, sehingga penanganan warga bisa cepat terealisasi,” katanya. (*)
Reporter : Fauzan Dardiri
Editor; Agung S Pambudi