SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemprov Banten melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mengklaim, jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata sepanjang tahun 2022 mencapai 60 juta orang. Padahal, target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Pemprov Banten hanya 19 juta orang.
Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPRD Banten dengan Dispar Banten terkait persiapan kegiatan APBD 2023 bidang pariwisata, Kamis, 2 Februari 2023.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Banten Muhammad Faizal, Raker dengan Dispar Banten terkait persiapan kegiatan tahun 2023 diawali dengan evaluasi program dan kegiatan APBD Tahun Anggaran 2022.
“Tadi telah dipaparkan Kepala Dispar bahwa tahun 2022, semua program yang telah direncanakan tercapai 100 persen. Sementara serapan anggarannya dari alokasi Rp 55 miliar hanya tersedap 92 persen lebih,” kata Faizal kepada wartawan usai rapat di ruang Komisi III.
Kendati serapan anggarannya tidak 100 persen, lanjut Faizal, namun hal itu tidak mengganggu pencapaian target kunjungan wisatawan ke destinasi wisata (daerah tujuan wisata) Banten tahun 2022.
“Laporan Dispar, kunjungan wisatawan sepanjang 2022 melampaui target. Bahkan tembus di angka 60 juta lebih wisatawan. Meskipun masih didominasi wisatawan domestik,” tuturnya.
Untuk tahun 2023, tambah Faizal, alokasi anggaran untuk Dispar ada sedikit pengurangan. Dari Rp 55 miliar Tahun Anggaran 2022 menjadi Rp 49 miliar lebih Tahun Anggaran 2023.
“Meskipun ada pengurangan anggaran, bukan berarti Dispar tidak diberikan target tinggi. Untuk target kunjungan wisatawan 2023, harus di atas 19 juta orang. Karena tahun 2022 berhasil melampaui target hingga 300 persen,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III A. Cut Muthia menambahkan, tahun 2023, Dispar Banten perlu membuat terobosan program promosi destinasi wisata, untuk menarik sebanyak-banyak wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
“Kami mengapresiasi target kunjungan wisatawan tahun lalu tercapai, namun ternyata masih minim jumlah kunjungan wisatawan dari luar Banten, termasuk wisatawan mancanegara. Ini perlu dilakukan inovasi agar destinasi wisata yang ada di Banten bisa mendunia,” ungkapnya.
Dengan banyaknya wisatawan nusantara dan mancanegara, perekonomian daerah bisa tumbuh. Hal itu nantinya berdampak pada peningkatan PDRB Banten dan lama tinggal wisatawan yang datang ke Banten.
“Makanya kami mendorong harus ada perbaikan di semua kawasan wisata, agar wisatawan nusantara dan mancanegara mau berkunjung ke Banten,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dispar Banten Al Hamidi mengakui tahun 2022 kunjungan wisatawan didominasi wisatawan domestik. Namun begitu, destinasi wisata Banten belum menjadi incaran utama wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
“Dari 60 juta wisatawan sepanjang 2022, sektor pariwisata hanya berhasil meningkatkan PDRB Banten sebesar 4,34 persen. Bila tahun ini bisa menarik banyak wisatawan mancanegara atau wisatawan dari luar Banten, tentu akan lebih baik lagi,” katanya.
Ia melanjutkan, perlu kerja keras dan dukungan semua pihak untuk menarik wisatawan nusantara dan mancanegara datang ke Banten. Dengan begitu angka kunjungan yang didapat bisa sebanding dengan jumlah kunjungan yang ada.
“Hasil evaluasi tahun lalu, tidak adanya paket wisata pada hotel-hotel menjadi salah satu penyebab minimnya kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara datang ke Banten,” jelasnya.
Hal lain yang harus dilakukan, tambah Al Hamidi, pihaknya minta dukungan DPRD agar ada penambahan anggaran promosi wisata unggulan di Banten. Dengan begitu, pihaknya bisa melakukan penataan destinasi wisata lebih banyak lagi.
“Banten memiliki 1.088 destinasi wisata, namun hanya setengahnya yang sudah tertata. Tahun lalu kami hanya punya anggaran untuk menata 91 kawasan wisata, sementara tahun 2023 jumlah kawasan yang akan ditata berkurang lantaran anggaran Disparnya juga berkurang,” ungkapnya.
Dengan anggaran yang ada, Al Hamidi mengaku optimis bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisata tahun 2023. Dengan anggaran Dispar yang ada, sekira 50 persen akan difokuskan pada penataan destinasi wisata hingga pengembangan SDM meliputi sertifikasi para pelaku wisata, maupun masyarakat sekitar objek wisata. Serta, pengembangan ekonomi kreatif, pengembangan industri pariwisata dan promosi.
“Tahun lalu kunjungan wisatawan nusantara sudah menunjukkan tren positif. Wisatawan luar daerah asal Jawa Barat dan DKI Jakarta mendominasi kunjungan wisatawan ke Banten selama ini,” pungkas Al Hamidi. (*)
Reporter: Deni Saprowi
Editor: Agus Priwandono