RADARBANTEN.CO.ID – Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Provinsi Banten. Awalnya kesenian debus ini memiliki fungsi untuk menyebarkan ajaran islam.
Namun, berkembangnya jaman kesenian debus ini berkembang untuk di ajang pentas seni dalam setiap event tertentu.
Saat ini, kesenian debus menunjukan untuk kekebalan tubuh yang diperlihatkan dalam ajang pentas seni, sebenarnya kesenian debus memiliki fungsi pada jaman pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa untuk memompa semangat masyakarat Banten dalam menghadapi penjajahan dari Belanda.
Kesenian debus terkenal di jaman sekarang untuk kekebalan tubuh seperti enggak terkena luka saat di goreskan benda tajam dan pukulan yang sangat keras.
Tidak semua orang bisa melakukan kesenian debus untuk kekebalan tubuh, perlu orang yang sudah mendapatkan ilmunya dan sudah mahir melakukan kesenian debus asal Banten.
Kesenian debus menggambarkan dengan kesaktian-kesaktian para ulama dan pahlawan Banten yang sudah berjuang saat dijajah oleh Belanda. Sehingga orang yang dari luar Banten mengira bahwa orang Banten itu kebal dan kuat ilmunya.
Beberapa orang berpendapat bahwa setiap pemain debus pasti pemain silat, sebenarnya enggak begitu, tidak semua pemain silat bisa memainkan debus. Banyak yang beranggapan seperti tersebut memang enggak salah, karena dalam permainan debus menggunakan gerakan silat.
Biasanya kelompok kesenian debus akan menginduk kepada satu padepokan dengan silat. Di Provinsi Banten ada tiga padepokan silat yang cukup terkenal yaitu padepokan cimande, terumbu, dan bandrong.
Saat menampilkan kesenian debus tentu membutuhkan perlengkapan untuk di berikan kemenarikan saat menampilkan dan memberi daya tarik bagi penonton.
Dari alat yang menarik perhatian saat menampilan debus adalah, kendang kaca yang mengiringi berjalannya penampilan debus dan peralatan lainnya seperti gong, terompet, dan kecrek.
Reporter : Muhammad Ridho Ardiyansayh
Editor: Haidaroh