RADARBANTEN.CO.ID – Terdapat sahabat Nabi yang mengisahkan tentang ahli ibadah yang sahur di dunia dan buka puasa di surga.
Ahli ibadah ini adalah salah satu orang istimewa karena dengan kesholehannya, kedatangannya sangat dinantikan bidadari surga.
Ahli ibadah ini adalah salah satu sahabat nabi yaitu Sa’id bin al-Harits.
Sa’id bin al-Harits adalah seseorang yang ahli ibadah dan Sa’id bin al-Harits sahabat nabi dan salah satu pejuang muslim dalam perang tahun 38 H saat perang melawan Kekaisaran Romawi.
Sa’id bin al-Harits adalah seseorang yang ahli ibadah dan pernah berperang untuk memenagkan umat islam melawan kaisaran Romawi yaitu disebut perang Yarmuk.
Dalam buku karya Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal berjudul Qiyam Al-Lail wa Al-Munajat ‘inda Al-Sahr mengisahkan mengenai seorang ahli ibadah Sa’id bin Al-Harits yang berbuka puasa di surga.
Diceritakan dalam buku tersebut, Hisyam bin Yahya al-Kinani dan rombongan perang di negeri Romawi.
Selama di negeri Romawi saat masa perang tersebut, Hisyam bin Yahya al-Kinani dan rombongan lainnya saling bergiliran berjaga, mencari bekal, serta mempersiapkan makanan dalam satu tempat.
Di antara rombongan perang bersama Hisyam bin Yahya al-Kinani ada Sa’id bin al-Harits.
Selama masa jihad yakni masa peperangan, Sa’id bin al-Harits selalu beribadah yaitu menjalanakan berpuasa pada siang hari dan mengerjakan salat pada malam harinya.
Hisyam bin Yahya al-Kinani melihat bahwa Sa’id bin al-Harits setiap siang maupun malam melihat selalu taat beribadah walaupun dalam keadaan berperang.
Selain diluar waktu salat atau ketika dalam perjalanan, Sa’id bin al-Harits tidak pernah berhenti berzikir dan membaca Al-Qur’an dalam setiap langkahnya.
Hisyam bin Yahya al-Kinani pun bertanya kepada Sa’id bin al-Harits alasan selalu beribadah sepanjang waktu bahkan dalam masa peperangan pun ia tetap rajin beribadah.
Dengan tegasnya Sa’id bin al-Harits menjawab, “Wahai saudaraku, umur kita sebagai manusia itu ada batasnya, Aku sedang menunggu kematian, aku mempersiapkan bekal jika tak lama lagi nyawaku akan dicabut.”
Hisyam menangis dengan keteguhan Sa’id bin al-Harits dalam beribadah.