SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) di Kampung Sirih, Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka mangkrak. Sejak dilakukan pembangunan pada 2014 lalu, mega proyek tersebut tidak terselesaikan hingga saat ini.
Diketahui, anggaran yang sudah digunakan untuk pembangunan tersebut sekira Rp19 miliar, berasal dari APBD Pempriv Banten Rp10 miliar, APBD Pemkab Serang sebesar Rp3 miliar, Korpri Kabupaten Serang sebesar Rp1,7 miliar, Ketua Yayasan Al Bahru Banten dan keluarganya Rp3,2 miliar, serta iuran masyarakat umum dan perusahaan sebesar Rp1,1 miliar.
Asep Septiadi, seorang warga, mengatakan, pembangunan MTB tersebut sudah mangkrak sejak beberapa tahun terakhir. Hingga saat ini, belum ada kegiatan melanjutkan proyek tersebut.
“Udah lama mangkrak. Itu untuk membangun masjid terapung, sampai sekarang belum selesai,” katanya, Minggu 14 Mei 2023.
Pria yang akrab disapa Adi ini mengatakan, sejak 2018 lalu tidak ada pengerjaan fisik dari proyek MTB tersebut. Bahkan, kata dia, material bangunan seperti batu dan kayu untuk menahan coran bangunan dibiarkan begitu saja. “Ya kaya gitu aja, enggak ada kelanjutan pembangunannya. Udah adalah hampir tujuh tahunan enggak ada pengerjaan lagi,” katanya.
Asep Sugiar, warga lainnya, mengatakan, keberadaa MTB bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke wilayah Cinangka. Akan tetapi, dengan kondisi seperti saat ini, hal itu tidak bisa dilakukan.
“Mungkin ya, kalau sudah selesai bisa narik wisatawan, kesana mungkin tujuannya,” katanya.
Sugiar mengatakan, kondisi bangunan yang belum terselesaikan dan kumuh itu dibiarkan tanpa ada kejelasan. Padahal, kata dia, MTB bisa menjadi ikon Kabupaten Serang.
“Seharusnya bisa jadi ikon, karena kan belum ada di Banten mah. Cuman ya bagaimana, kita juga kan enggak tahu kejelasan pembangunan ini seperti apa,” katanya.(*)
Reporter: Adib Fahri
Editor ; Aas Arbi